Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menelisik Arsitektur Notre Dame, Ternyata Berasal dari Timur Tengah

18 April 2019   11:22 Diperbarui: 18 April 2019   11:40 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja di Suriah (dok.wikicommon)

Kita bisa melihat arsitektur tersebut pada masjid agung Cordoba. Lengkungan runcing memberi nilai lebih  tinggi dari lengkungan klasik. Masjid Ibnu Tulun di Kairo dibangun pada 897 AD, ditetapkan sebagai masjid terbesar dan tertua di dunia pada tahun 2012.

Lengkungan Gotik menjadi terkenal di Eropa, gereja-gereja berpengaruh menggunakan desain ini. Faktanya, lengkungan gotik ini lebih kuat dari lengkungan bulat yang digunakan bangsa Romawi dan Normandia. Lengkungan ini memungkinkan pembangunan yang lebih besar dan luas.

Desain muslim yang ada di Notre Dame seperti kubah rusuk berasal dari dinasti Ababsiyah  Ukhaider, abad ke 8 di Irak. Sedangkan jendela mawar mengadopsi istana Umayyah Khirbat Mafjar pada abad ke 8. 

Di Inggris, mulai menggunakan menara untuk puncak gereja katedral St Paul pada tahun 1221. Menara ini hancur akibat kebakaran besar London pada tahun 1666 dan dibangun kembali oleh Christopher Wren pada tahun 1710. Wren adalah arsitek yang mengagumi dan mempelajari masjid kesultanan Ottoman dan orang-orang Moor.

sumber: Diana Darke , pakar  sejarah dan kebudayaan Timur Tengah dari Oxford University.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun