Euforia menjajal MRT belumlah surut. Apalagi menjelang berakhirnya masa uji coba gratis, 31 Maret. Dalam wiken pasti banyak keluarga yang masih memanfaatkan kesempatan ini.
Sudah sejauh mana manajemen MRT menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh penumpang? Kita bisa memperhatikannya sebelum naik MRT.
Beberapa stasiun sudah memiliki fasilitas yang lengkap. Tetapi ada juga yang masih seadanya.
Berikut ini beberapa fasilitas yang telah tersedia dan digunakan para penumpang:Â
1. Ruang P3K. Ruang ini disediakan untuk para penumpang yang sakit dalam perjalanan atau mendapat kecelakaan. Ada petugas yang siap melayani dan memberikan obat obatan sebagai pertolongan pertama.
Kalau ruangan ini, memang sudah siap. Hanya saja tidak akan digunakan selama penumpang baik baik saja.
2. Toilet. Kamar kecil yang harus ada karena buang hajat adalah masalah biologis yang harus dituntaskan. Ukuran toilet standar saja.
Biasanya sih, ada penumpang yang menjaga kebersihan dan ada yang tidak. Misalnya toilet duduk tapi dipakai nongkrong. Ini yang membuat kotor. Kasus yang sama terjadi pada stasiun Commuter Line.
3. Gerai kopi dan makanan. Penumpang sekarang sudah bisa minum kopi atau makan cemilan di gerai yang tersedia. Misalnya di stasiun bundaran HI, sudah ada gerai Starbucks yang menawarkan promo Flazz BCA sampai 30 Maret.
Di stasiun lain, gerai semacam ini belum dibuka. Namun di stasiun Lebak Bulus, kelak akan ada beberapa gerai UKM yang tidak hanya menjual kopi dan makanan.
4. Eskalator. Berhubung untuk naik MRT harus turun ke bawah tanah dua tingkat, atau naik ke atas, penumpang butuh eskalator. Kalau tidak ada, sangat sulit mengejar waktu untuk para pekerja.
5. Tempat duduk. Ada beberapa tempat duduk atau kursi yang tersedia untuk penumpang yang sedang menunggu kedatangan MRT. Tetapi jumlahnya cuma sedikit.
Jika penumpang sedang membludak, kursi ini tidak memadai. Hal ini yang membuat banyak penumpang duduk di lantai.
6. Â Alur naik dan turun. Perlu diketahui, alur untuk naik MRT Â berbeda dengan penumpang yang turun. Alur untuk naik berwarna kuning dan untuk turun berwarna hijau.
Sayangnya beberapa alur tersebut ada yang sudah koyak dan terlepas dari lantai. Rupanya masih menggunakan perekat. Sebaiknya diganti dengan cat sesuai warna yang dibutuhkan.
Mushola itu juga masih bercampur antara lelaki dan perempuan. Saya harap kelak akan ada pemisahan, ada mushola khusus lelaki dan khusus perempuan.
Gate belum berfungsi karena belum menggunakan tiket kartu sebagaimana yang direncanakan. Tapi ada loket penjualan yang juga belum berfungsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H