Dalam sebuah organisasi, saya mengenal saksi sejarah, yang dahulu cukup dekat dengan Bung Karno. Ia adalah mantan menteri ekonomi di zaman Orde LamaÂ
Pak Achadi, adalah menteri paling muda saat itu. Usianya baru 33 tahun ketika diangkat menjadi menteri, sekitar tahun 1963.
Sewaktu peristiwa Supersemar, Presiden Soekarno dalam keadaan sakit. Ia juga tidak boleh meninggalkan istana oleh Soeharto.
Namun rapat kabinet harus tetap berlangsung. Apalagi ada gonjang ganjing yang mengganggu jalannya  pemerintahan. Para menteri pun datang ke istana.
Pada saat melakukan rapat di istana tanggal 11 Maret, mereka sekaligus menengok presiden. Â Kemudian Soeharto datang dan langsung menemui Presiden Soekarno.
Pak Achadi ada di antara menteri yang berada di sana. Ia melihat bahwa Soeharto memaksa agar Presiden Soekarno menandatangani suatu surat.
Surat itu tidak pernah diperlihatkan kepada para menteri. Mereka bahkan ikut 'ditahan', tidak boleh melakukan apa apa.
Semenjak itu tidak pernah ada yang tahu wujud asli dari Supersemar. Pak Achadi meyakini bahwa surat tersebut disembunyikan oleh Soeharto agar tidak ada yang tahu kebenarannya.
Terlepas dari itu semua, Soeharto berhasil menggulingkan Bung Karno. Bahkan proklamator tersebut ditahan sampai meninggal di wisma Yaso.
Orde Baru memulai kekuasaan dengan tangan besi. Siapa yang menentang akan ditangkap, atau diculik.
Pada sekitar awal abad 20 (tahun 2000-an), CIA berhasil dibobol oleh hacker. Beberapa jam saja rahasia CIA tersebar ke seluruh dunia.