Salah satunya adalah kasus Andi Arief ini, butuh tawar menawar antara SBY dengan Jokowi. SBY melakukannya untuk memperbaiki citra Demokrat, sedangkan Jokowi melakukannya untuk meraih dukungan Demokrat.
Mengenai sikap Andi Arief yang seakan tidak tahu diri, dengan tetap menyerang Jokowi, ada dua kemungkinan. Dimana semua itu tetap dalam kendali SBY.
Kemungkinan pertama, itu adalah sandiwara agar kubu Capres sebelah tidak marah dan curiga bahwa Demokrat beralih haluan. Mereka bisa shock jika mengetahui hal ini.
Kemungkinan kedua, karena memang otak Andi Arief sudah rusak. Maklum para pengguna narkoba sudah tidak bisa berpikir jernih sebagaimana orang normal.
Otak yang sudah rusak tidak bisa lagi menggunakan nalar dengan baik. Ia masih dikuasai halusinasi berkat narkoba tersebut.
Boleh dikatakan, Andi Arief hidup dalam ilusi, yang ternyata berlawanan dengan kenyataan yang dihadapi. Hal itu akan terus berlangsung kecuali dia benar benar tobat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H