Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

(Imlek Komed) Zaman Orde Baru Imlek dalam Diam, Sekarang Penuh Keceriaan

7 Februari 2019   12:30 Diperbarui: 7 Februari 2019   12:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas Komed (dok.komed)

Vihara Kim Tek Ie (Dharma Bakti) petak Sembilan (dok.pri)
Vihara Kim Tek Ie (Dharma Bakti) petak Sembilan (dok.pri)
Kami juga bertandang memasuki kelenteng dan Vihara. Mereka tidak pernah melarang umat lain masuk, justru mempersilahkan dengan ramah. Kalau Vihara bagi bagi angpao, kami menonton dengan antusias.

Sayangnya, dahulu belum dapat menyaksikan kemeriahan Barongsai, hanya bisa mengintip perlengkapan mereka di dalam gudang.

Puluhan tahun berlalu, hingga menginjak zaman milenial ini. Tapi kebiasaan saya tidak berubah, saya tetap suka berkunjung ke Vihara menjelang Imlek dan Cap go meh. 

Tentu saja saya tidak hanya datang ke Glodok, banyak kota kota lain yang juga memiliki Vihara. Misalnya Semarang, Surabaya, Bogor, Tangerang. Bahkan saya pernah mengunjungi vihara di Batam, Tanjung Pinang, lalu ke Pontianak dan Singkawang.

Di organisasi, saya juga memiliki teman teman dari etnis keturunan Cina. Kami bergaul seperti biasa, tanpa sekat. Sebab kita sama sama manusia, ciptaan Tuhan yang Maha Pencipta.

Perayaan Imlek semakin terbuka, dimana mana sekarang ada pertunjukan Barongsai. Gedung dan pusat perbelanjaan juga penuh dengan keceriaan Imlek. Saya turut gembira. Apalagi masyarakat umum bisa menikmatinya.

Vihara yang terakhir saya datangi adalah Vihara tertua di Banten, yang dibangun pada abad 16 oleh Sunan Gunung Jati. Saya mencintai negeri ini dengan semua ragam budaya yang ada.

Komunitas Komed (dok.komed)
Komunitas Komed (dok.komed)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun