Sedangkan yang tidak bisa dan tidak biasa memanajemen pikirannya, sering sembrono, gegabah, baper dan selalu ada yang salah dengan apa yang dilakukan oleh dia. Ia mudah panik dan tak mampu tanggap secara cepat dalam menghadapi suatu keadaan.
Orang semacam itu sering mendapat masalah dan juga menjadi biang masalah. Tingkat kepeduliannya sangat rendah sehingga tidak bisa diandalkan.
Kalau saya beberes dengan tiga alasan. Pertama karena menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman. Sebagaimana mana ajaran agama, kalau ada sampah, segera dibereskan.
Kedua, saya tidak ingin meninggalkan bekas atau jejak atas keberadaan saya di suatu tempat. Sebenarnya ini termasuk pelajaran militer, agar musuh tidak dapat melacak dimana kita berada.
Ketiga, saya memang orang yang tidak tenang jika melihat ada yang berantakan. Di rumah pun, kalau habis makan, piring langsung dicuci. Ini juga menghindari datangnya binatang  kotor yang menyukai bekas makanan.
Maka saya suka gemas melihat orang seenaknya membuang sampah. Di negara negara maju, penduduknya berdisiplin dalam membuang sampah .
Nah, bagaimana kita mau menjadi negara maju jika beberes saja tidak mampu dilakukan? Sungguh memalukan.
![Wanita yg juga tak beberes setelah makan (dok.pri?](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/31/img-20190124-153851-5c52afa312ae94565f7e8ba3.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI