Alhasil, air yang meluap tidak tertahan lagi, tidak pula mampu diserap bumi karena tertutup oleh lahan perumahan. Maka banjir bah pun datang dan menenggelamkan pemukiman pemukiman warga. Banjir membawa harta milik warga entah kemana.
3. Peralihan hutan ke perkebunan. Hutan hutan liar (heterogen) semakin habis diganti dengan perkebunan. Utamanya adalah perkebunan kelapa sawit yang membuat kawasan hutan menjadi gundul. Luasnya perkebunan menyebabkan air hujan yang deras tak mampu ditampung lagi.
Alih fungsi hutan ini juga merupakan ulah Pemda yang memberikan perizinan kepada pengusaha perkebunan. Maklum duit yang didapat sangat tebal, membuat mata menjadi silau. Mereka menjadi mafia tanah dan perizinan pun begitu mudah dikeluarkan.
Selain itu ada hal yang patut dicermati yaitu fenomena alam yang tampaknya aneh. Seorang kawan mengatakan bahwa ia melihat tanah-tanah yang retak, seakan bumi membelah diri. Tentu saja ia sangat cemas dengan adanya keretakan tersebut, jika berada di ketinggian, maka akan terjadi longsor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H