Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tak Ada Banjir Tanpa Kerusakan Lingkungan

24 Januari 2019   10:20 Diperbarui: 24 Januari 2019   10:47 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir Sulsel (dok.ACT)

Alhasil, air yang meluap tidak tertahan lagi, tidak pula mampu diserap bumi karena tertutup oleh lahan perumahan. Maka banjir bah pun datang dan menenggelamkan pemukiman pemukiman warga. Banjir membawa harta milik warga entah kemana.

3. Peralihan hutan ke perkebunan. Hutan hutan liar (heterogen) semakin habis diganti dengan perkebunan. Utamanya adalah perkebunan kelapa sawit yang membuat kawasan hutan menjadi gundul. Luasnya perkebunan menyebabkan air hujan yang deras tak mampu ditampung lagi.

Alih fungsi hutan ini juga merupakan ulah Pemda yang memberikan perizinan kepada pengusaha perkebunan. Maklum duit yang didapat sangat tebal, membuat mata menjadi silau. Mereka menjadi mafia tanah dan perizinan pun begitu mudah dikeluarkan.

Selain itu ada hal yang patut dicermati yaitu fenomena alam yang tampaknya aneh. Seorang kawan mengatakan bahwa ia melihat tanah-tanah yang retak, seakan bumi membelah diri. Tentu saja ia sangat cemas dengan adanya keretakan tersebut, jika berada di ketinggian, maka akan terjadi longsor.

Keretakan tanah (dok.salehsyarifuddin)
Keretakan tanah (dok.salehsyarifuddin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun