Orang yang bisa menggunakan hypnowriting adalah cyber army (pasukan siber) yang memang dikerahkan untuk menciptakan berita hoaks. Cyber army ini berasal dari  kedua kubu pasangan capres/cawapres yang saling bersaing. Selain itu  dari relawan, profesional, sewaan dan cyber mercenaries.
Sasaran berita hoaks adalah Croc Brain manusia, dimana security/insecurity feeling berada. Kedua perasaan tersebut adalah basic instinct, yang merupakan landasan survival spirit manusia.
Caranya dengan mendesain tulisan dan gambar yang mengandung pesan tersembunyi. Pesan itu tidak akan tertangkap oleh neo cortex (pikiran waras dan logika berada, tetapi langsung menusuk ke croc brain).  Reaksi primitif akan langsung terpicu saat croc brain merasa terancam.
Sebagai contoh, berita tentang serbuan tenaga kerja asing ke Indonesia. Berita itu mebuat panik  masyarakat. Rasa ketakutan akan kehiilangan kesempatan untuk bekerja menimbulkan sikap primitif untuk mempertahankan diri, dengan menolak secara membabi buta.
Bentuk penolakan itu adalah menyebarkan berita hoaks itu agar memiliki banyak dukungan dari orang-orang yang bernasib serupa. Jadilah satu kelompok yang eksklusif, menolak segala informasi dari pemerintah karena mereka tidak lagi percaya.
Begitulah hal itu terus menerus terjadi. Setiap berita hoaks yang bersinggungan dengan salah satu aspek kehidupan dalam masyarakat, akan  menyebar dan memasuki pikiran orang yang membaca. Terciptalah masyarakat yang sakit.
Namun yang paling berbahaya adalah cyber army dari negara-negara asing. Mereka memancing di air keruh. Negara-negara adidaya yang memang senang dengan perpecahan suatu bangsa agar lebih mudah menguasai negara tersebut. Cyber army mereka masuk ke dalam dua kubu, dan juga yang langsung mempengaruhi masyarakat.
Karena itulah, kita harus pandai memilah mana berita yang benar dan mana yang hoaks. Kalau anda orang yang beragama, menyebarkan berita hoaks sama saja dengan menyebarkan fitnah. Hukumnya adalah dosa besar. Dan kalau anda adalah orang intelektual, cek dan ricek berita itu penting. Jangan menjadi orang primitif dengan ambil bagian dari penyebaran hoaks.
sumber: AZ Production
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H