Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Turki Menilai Donald Trump Tidak Konsisten terhadap Kasus Jamal Khashoggi

26 November 2018   21:33 Diperbarui: 26 November 2018   22:08 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada tindak lanjut pemerintah Amerika Serikat dalam menangani kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi meski CIA telah mengumumkan dugaan keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. Karena itu pemerintah Turki menilai Donald Trump telah menutup mata terhadap fakta tersebut.

Pemerintah Turki berpikir bahwa ada kecenderungan pemerintah Amerika Serikat  untuk menutup mata terhadap kasus yang menghebohkan itu. Upaya Amerika Serikat untuk menutupi pembunuhan yang melibatkan Putra Mahkota tampak jelas karena membela kepentingan ekonominya dengan Arab Saudi.

Menurut  Menteri Luar Negeri Turki, Mevlt avuolu Presiden Trump pada menempatkan kesepakatan komersial dengan Arab Saudi  di depan keadilan, sehingga mengabaikan hal-hal yang menyangkut kemanusiaan.  Seharusnya penegakan hukum yang membela kehidupan manusia didahulukan.

Trump telah secara tersirat  menyatakan ketidakpeduliannya kepada kasus pembunuhan tersebut dalam beberapa pernyataan terakhir. Presiden Amerika Serikat tersebut mengemukakan pentingnya menjaga stabilitas Timur Tengah dan harga minyak.

Padahal, Harian Turki Hrriyet telah mengungkap  bahwa CIA memiliki rekaman panggilan telepon di mana Mohammed bin Salman memberikan instruksi untuk "membungkam Jamal Khashoggi sesegera mungkin.". Direktur CIA GIna Haspel mengisyaratkan hal itu ketika berkunjung ke Istanbul.

Ironinya, Trump sendiri kemudian membantah laporan CIA dan mengatakan kepada wartawan bahwa CIA menunjukkan dua kemungkinan.  Mungkin Mohammed bin Salman melakukannya, dan mungkin juga tidak.

Hal yang menggelikan ketika  wartawan bertanya siapa yang harus bertanggung jawab atas pembunuhan itu.  Trump justru menjawab bahwa mungkin dunia harus dimintai pertanggungjawaban, karena dunia adalah tempat yang kejam.

Sampai saat ini, yang menjadi 'bumper' sebagai pelaku pembunuhan adalah pejabat terkait. Lima orang di antaranya  sekarang menghadapi ancaman  hukuman mati atas keterlibatan mereka. Sedangkan yang lainnya masih dalam proses pemeriksaan.

Desakan internasional

Meski begitu, dunia internasional tetap menginginkan terungkapnya kasus ini secara benar. Mereka menghendaki agar siapa saja yang terlibat mendapat hukuman yang layak. Mereka tidak puas karena Jaksa Penuntut Umum Arab Saudi tidak berani menyeret anggota kerajaan.

Akibat sikap Amerika Serikat yang menghalangi terungkapnya kasus ini, maka komunitas internasional dan perwakilan PBB meminta Turki untuk terus mengusut kasus pembunuhan Jamal Khashoggi . Karena itu Turki harus tetap melanjutkan penyelidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun