Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keliling Tiga Tempat Wisata Seputar Tanjung Pinang ala Rider

7 November 2018   14:03 Diperbarui: 10 November 2018   05:24 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelenteng Senggarang

Kelenteng Senggarang atau juga dikenal dengan nama Vihara Dharma Sasana, berada di pinggir laut. Sebenarnya bisa juga dicapai dengan perahu pompom selama 20 menit dari pelabuhan Tanjung PInang. Sedangkan dengan motor melalui beberapa desa dan hutan kecil.

Kawasan kelenteng dipagari dengan tembok tinggi yang berhiaskan lambang shio dan bintang.  Tetapi pintu gerbang selalu terbuka untuk umum. Ada empat bangunan utama di sini. Rata-rata dengan ciri khas ornamen berwarna merah dan emas.  Selalu tampak cantik dan meriah. 

Di sisi kiri ada dua kolam ikan berisi ratusan ikan koi (ikan keberuntungan) dan beberapa patung dewa-dewi. Saya mengenali Dewi Kwan Im dan Dewa Ruci di tengah kolam. Sedangkan di halaman depan, ada panggung tempat peragaan upacara tradisional dan kebudayaan Tionghoa.

saya di depan dewi Kwan Im (dok.pri)
saya di depan dewi Kwan Im (dok.pri)
Memasuki halaman belakang ternyata lebih menarik lagi. Ada patung Liong Naga (legenda ular terbesar) di dalam sebuah kolam. Ular ini menjulur dari atas dataran hingga di tengah kolam. Anak-anak sering tertarik untuk menaikinya.

Kami naik tangga lagi untuk halaman di atasnya. Di sini bahkan kita bisa menemukan patung Sun Go Kong dan teman-temannya. Nah, para penggemar film monyet sakti itu tentu merasa kegirangan bisa berfoto dengan mereka.

Saya lebih tertarik pada patung dewa dan dewi yang begitu megah di halaman paling belakang. Dewa bertangan seribu tampak begitu menarik. Patung-patung ini diberi pagar rendah sebagai batas agar tidak boleh dilampaui oleh para pengunjung.

Teman-teman Sun Go Kong (dok.pri)
Teman-teman Sun Go Kong (dok.pri)
Rasanya, begitu banyak spot instagramable yang bisa diambil di sini. Kita bisa berpose dimana saja, asal tidak merusak atau mengotori kawasan kelenteng. Malu dong, sudah bebas di sini masa mau bersikap seenaknya. Nah, biasanya yang suka sembarangan adalah anak-anak muda.

Tanpa terasa kami menghabiskan waktu cukup lama. Rasa haus menyengat. Udara panas dan kehabisan energi membutuhkan cairan lebih banyak. Akhirnya kami membeli kelapa muda, masing-masing sebutir untuk menghilangkan dahaga. Menikmati es kelapa muda ini sambil melihat pemandangan di laut.

Es kelapa muda membuat kami segar dan bertenaga lagi untuk melanjutkan perjalanan. Maka kami kembali melaju dengan sepeda motor ke arah pusat kota. Destinasi pusat kota yang paling menarik adalah ke tepi laut Tanjung Pinang.

Tepi Laut Tanjung Pinang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun