3. Fanatisme berlebihan terhadap agama. Pada zaman sekarang, tumbuh fanatisme terhadap agama. Erdogan dianggap sebagai lambang pemimpin Islam, apa saja langkah Erdogan dianggap baik. Satu hal yang sering dilupakan, Indonesia bukan Turki.
Indonesia adalah negara yang jauh lebih besar dari Turki, yang memiliki suku bangsa, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia terbentuk karena bersatunya berbagai macam suku dan agama tersebut. Karena itu kita harus menghargai perbedaan.
Agama resmi di Indonesia ada lima. Semua penganut memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Tidak ada umat yang satu dilebihkan atas umat yang lain. Karena itu fanatisme yang merusak persatuan dan kesatuan tidak dibenarkan di bumi Nusantara.
Kelemahan orang Indonesia, langsung mempercayai apa yang ditemukan di media sosial, asal sejalan dengan keinginannya. Mereka enggan mengecek kebenaran informasi dan secara sembrono menyebarkan berita hoaks tentang Erdogan.
Padahal secara logika, Erdogan tidak mempunyai kepentingan dengan urusan dalam negeri negara lain. Erdogan menghormati kedaulatan masing-masing negara. Di luar urusan kemanusiaan, Erdogan tidak akan ikut campur politik di negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H