Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Dampak Kasus Jamal Khashoggi terhadap Hubungan Bilateral Arab Saudi

23 Oktober 2018   15:02 Diperbarui: 23 Oktober 2018   15:06 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Justin Trudeau, PM Kanada (dok.liberal.ca)

Pembunuhan jurnalis terkenal Jamal Khashoggi menyedot perhatian dunia internasioal. Terutama negara-negara yang menjalin hubungan dengan kerajaan Arab Saudi. Kasus ini memberi dampak yang cukup berat terhadap kesepakatan di antara mereka.

Beberapa negara yang memiliki perjanjian dagan atau perjanjian ekonomi lainnya, mempertimbangkan sikap Arab Saudi dalam menyelesaikan kasus Jamal Khashoggi. Hubungan bilateral ini perlu ditinjau ulang bila Arab Saudi tidak mengindahkan imbauan masyarakat internasional.

Sejauh ini, Arab Saudi belum bergeming dari pernyataan resmi yang absurd dan mengecewakan banyak pihak. Karena itu, untuk menekan Arab Saudi membeberkan kebenaran, beberapa negara telah memberi peringatan tentang perjanjian ekonomi di antara mereka.

Sebagaimana diberitakan Reuters, baru-baru ini Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau memberi pernyataan tentang perjanjian perdagangan senjata antara Kanada dengan Arab Saudi. Justin Trudeau mengisyaratkan mungkin akan menghentikan kontrak yang dibuat pada tahun 2014 .

Kontrak tersebut berisi pembelian pemesanan Arab Saudi untuk senjata-senjata berat. Unit pembuat senjata AS Kanada, General Dunamic Corp. dahulu memenangkan tender untuk memasok kendaraan lapis baja ringan. Kesepakatan ini bernilai 13 Milyar Dolar.

Menurut Trudeau, Kanada sangat berharap dan menuntut agar ekspor Kanada digunakan dengan cara yang menghormati hak asasi manusia. Kanada memiliki dua izin ekspor. Tetapi Justin Trudeau semakin kuatir dengan penggunaannya oleh Arab Saudi.

Bahkan oposisi Kanada juga menyetujui dihentikannya ekspor senjata ke Arab Saudi. Kanada tidak boleh memasok senjata yang ternyata digunakan Arab Saudi untuk memborbardir negeri Yaman. Dalam kasus Khashoggi, Justin Trudeau sangat mengutuk perbuatan keji tersebut.

Sebagaimana diketahui, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sangat concern terhadap masalah kemanusiaan. Dia mengecam Arab Saudi yang memenjarajan aktifis perempuan. Kanada juga menjadi tempat bernaung para pengungsi dari wilayah konflik Timur Tengah.

Kebijakan yang sama juga diambil Kanselir Jerman, Angela Merkel. Jerman mendesak agar pengusutan kasus pembunuhan jurnalis itu dilakukan secara transparan. Sebelum Arab Saudi melakukan hal itu, Jerman akan menunda beberapa kesepakatan dengan Arab Saudi.

Angela Merkel menyebut kasus Jamal Khashoggi sebagai "monstrositas". Ia menghendaki agar kasus itu diungkap sampai tuntas. Jika tidak, Merkel mengancam akan menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi.

Menurut Kanselir Jerman tersebut, pernyataan resmi kerajaan mengenai pengakuan pembunuhan sama sekali tidak mencukupi. Jerman menjai skeptis terhadap kerajaan Arab Saudi.

Peter Altmaier, Menteri ekonomi Jerman menegaskan bahwa Jerman sudah pada titik kepastian tidak akan menjual senjata kepada Arab Saudi sebelum kasus Jamal Khashoggi  dibuka secara transparan. Sikap ini juga diikuti oleh negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa.

Selama ini Arab Saudi mengimpor senjata tangan buatan Jerman. Misalnya senjata api genggam, senapan, granat dsb.  Nilai impor tersebut juga mencapai milayaran Dolar. Senjata-senjata ini sejatinya digunakan pasukan Arab Saudi untuk memerangi negara-negara Timur Tengah lainnya

Berbeda dengan Jerman dan Uni Eropa, Inggris tidak memberi pernyataan akan menghentikan ekspor senjata. Perdana Menteri Theresa May hanya mengimbau agar Arab Saudi berterus terang. Padahal ada desakan dari partai konservatif untuk menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi.

Namun di antara sekian banyak negara-negara yang mengecam Arab Saudi, ada juga yang membela. Misalnya Mesir, UEA dan negara Amerika Latin yang telah berhutang budi (atau berhutang bantuan ekonomi) kepada Arab Saudi dan Amerika Serikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun