Pertama adalah rasa malu yang luar biasa kepada dunia internasional, khususnya negara-negara pemberi bantuan. Kita memberi citra buruk sebagai negara yang tidak bisa dipercaya. Lain kali mungkin mereka tidak mau memberi bantuan lagi.
Kedua, masyarakat korban bencana alam gempa, tsunami dan tanah ambles ini semakin menderita. Sudahlah mereka kehilangan seluruh harta dan keluarga, mereka akan kelaparan, tidak mempunyai tempat bernaung dan penyakit mengintai setiap saat.
Ketiga, pembangunan infrastruktur dan fasilitas yang dibutuhkan rakyat berjalan lambat. Padahal beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit dan  sekolah harus segera didirikan. Begitu pula jalan-jalan penghubung kota dan provinsi yang rusak berat untuk menunjang perekonomian.
Keempat, korupsi dana bantuan akan menghilangkan kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Dan ini bisa berdampak pada pemilihan umum yang kelak akan digelar tahun depan. Jika keikutsertaan rakyat pada pemilu menurun drastis, pemerintahan menjadi tidak berwibawa.
Kelima, dampak ekonomi dari korupsi dana bantuan justru bisa meningkatkan inflasi di dalam negeri. Dan ini akan memengaruhi stabilitas ekonomi yang sudah susah payah dipertahankan.Â
Mudah-mudahan semua pihak terkait aware terhadap masalah ini. Maklum korupsi telah menjadi penyakit turunan, mendarah daging selama beberapa generasi. Kalau dibiarkan terus menggerogoti negeri ini, apa jadinya masa depan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H