Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awas, Jangan Sampai Bantuan Luar Negeri Dijarah Koruptor

2 Oktober 2018   20:30 Diperbarui: 2 Oktober 2018   20:47 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kondisi masjid terapung di Palu setelah tsunami (dok.ACT)

Pertama adalah rasa malu yang luar biasa kepada dunia internasional, khususnya negara-negara pemberi bantuan. Kita memberi citra buruk sebagai negara yang tidak bisa dipercaya. Lain kali mungkin mereka tidak mau memberi bantuan lagi.

Kedua, masyarakat korban bencana alam gempa, tsunami dan tanah ambles ini semakin menderita. Sudahlah mereka kehilangan seluruh harta dan keluarga, mereka akan kelaparan, tidak mempunyai tempat bernaung dan penyakit mengintai setiap saat.

Ketiga, pembangunan infrastruktur dan fasilitas yang dibutuhkan rakyat berjalan lambat. Padahal beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit dan  sekolah harus segera didirikan. Begitu pula jalan-jalan penghubung kota dan provinsi yang rusak berat untuk menunjang perekonomian.

Keempat, korupsi dana bantuan akan menghilangkan kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Dan ini bisa berdampak pada pemilihan umum yang kelak akan digelar tahun depan. Jika keikutsertaan rakyat pada pemilu menurun drastis, pemerintahan menjadi tidak berwibawa.

Kelima, dampak ekonomi dari korupsi dana bantuan justru bisa meningkatkan inflasi di dalam negeri. Dan ini akan memengaruhi stabilitas ekonomi yang sudah susah payah dipertahankan. 

Mudah-mudahan semua pihak terkait aware terhadap masalah ini. Maklum korupsi telah menjadi penyakit turunan, mendarah daging selama beberapa generasi. Kalau dibiarkan terus menggerogoti negeri ini, apa jadinya masa depan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun