Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Industri Makanan Dalam Negeri Menjadi Primadona Ekspor

30 Juli 2018   04:49 Diperbarui: 30 Juli 2018   07:54 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biskuit produksi Indonesia (dok pri)

4. Peraturan dan standarisasi agar kualitas produk Indonesia tidak kalah dengan negara lain.

PT Mayora

Kami diajak melakukan kunjungan ke pabrik PT Mayora yang berada di kawasan Tangerang. Dengan menggunakan bis, kami tiba di pabrik PT Mayora Jatake dua.  Kami langsung disambut pihak manajemen PT Mayora.

 PT Mayora tbk  adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1977 ini menjadi perusahaan publik pada tahun 1990. Ada enam divisi yang masing masing menghasilkan produk yang berbeda, tetapi tetap terintegrasi.

Satu hal yang membuat saya takjub adalah bahwa PT Mayora telah mengekspor produk makanan hingga ke 80 negara. Luar biasa, padahal menembus pasaran negara-negara Barat, terutama Eropa cukup sulit karena standar mereka yang tinggi.

Pabrik yang kami datangi ini menghasilkan biskuit Roma, Sari Gandum, Slai O'lai, Much Better, Royal Choice, Coffee Joy, Cheese'kress. Saya baru tahu kalau minuman Le Mineral dan teh Pucuk Harum juga produksi PT Mayora. Boleh dikatakan, makanan dan minuman ini yang saya konsumsi sehari-hari.

Kami diberi kesempatan meninjau langsung pembuatan biskuit. Sebelum masuk pabrik, kami menggunakan pakaian khusus, masker dan penutup kepala. Lalu mencuci tangan dan membersihkan sepatu di tempat yang telah disediakan.

Sebelum masuk pabrik (dok. Doel)
Sebelum masuk pabrik (dok. Doel)
Di dalam pabrik, terasa panas sekali. Bagaimana tidak, karena ada sesuatu  oven yang memanggang biskuit sepanjang 400 meter. Rasanya seperti sauna, membuat kami kepanasan dan berkeringat. Kalau setiap hari kami berada di sini, mungkin bisa langsing seperti para karyawan pabrik.

Kami menyaksikan proses pembuatan biskuit. Ada jalur yang menyalurkan dan mencetak coklat sebagai isi dari biskuti. Ingat lho, biskuit Better dalamnya coklat. Lalu mesin-mesin mencetak bsikuit itu dengan cepat.

Biskuit-biskuit selalu diperiksa ukuran dan beratnya. Bahkan diteliti apakah ada yang retak atau tidak. Para keryawan bekerja dengan cepat dan seksama, menjaga kualitas biskuit yang dihasilkan.

Di bagian packing, ada penggunaan robot yang mengangkat biskuit yang telah dikemas dan dimasukkan ke dalam kardus. Kami menyaksikan tumpukan kardus yang menjulang tinggi di atas rak-rak besi. Kardus-kardus itu telah dikelompokkan sesuai dengan jenis biskuit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun