Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ngejar Pesawat? Naik Kereta Bandara Aja

5 April 2018   16:00 Diperbarui: 5 April 2018   16:04 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SHIA, kereta bandara di stasiun Sudirman Baru (dok.pri)

Nah, semenjak minggu terakhir bulan Maret, ada gerbang khusus Danamon lho. Tentu saja ini merupakan kabar gembira bagi nasabah bank Danamon yang menjadi pengguna kereta bandara. Aplikasi Danamon Online Banking     memudahkan mereka untuk membeli tiket.

dalam gerbong Danamon (dok.pri)
dalam gerbong Danamon (dok.pri)
Saya membeli tiket kereta bandara melalui Danamon e-banking. Ikuti saja  petunjuk di dalam aplikasi, maka kita bisa transaksi membeli tiket. Mumpung masih promosi, ada cash back lho jika membeli tiket kereta bandara melalui Danamon e-banking. Nanti, ketika di stasiun Sudirman Baru, bukti pembayaran diperlihatkan kepada petugas, yang akan menukarnya dengan tiket kereta bandara.

Saya naik kereta bandara lagi pada hari Jumat, tanggal 30 Maret yang lalu. Saya ambil jadual kereta bandara 13.50 berangkat dari stasiun Sudirman Baru. Kali ini saya tidak sendiri, tetapi bersama seorang teman perempuan bernama Dessy. Kami tiba di stasiun hampir bersamaan.  Tapi saya sholat di lantai dua, sedangkan Dessy di lantai satu.

saya dan Dessy menunggu kereta (dok.pri)
saya dan Dessy menunggu kereta (dok.pri)
Kami lalu bersantai, duduk sambil makan kue dan minum teh/kopi yang dibeli di mini mart di lantai satu. Tak berapa lama, ada panggilan dari pengeras suara agar penumpang segera turun  untuk bersiap-siap. Kereta bandara sebentar lagi akan tiba dari arah Manggarai. Kami pun segera melewati gate dengan menempelkan tiket  dan turun dengan elevator menuju basement  di sisi rel.

Kereta pun datang dengan anggun. Ternyata gerbong Danamon merupakan gerbong kedua dari depan. Kami langsung mengenalinya karena warnanya yang cantik, perpaduan kuning dan jingga. Gerbong itu juga berhiaskan gambar-gambar destinasi wisata dari seluruh dunia seperti menara Eiffel di Paris, Perancis.

menyusuri gerbong Danamon (dok.pri)
menyusuri gerbong Danamon (dok.pri)
Karena kami naik pada siang  hari Jumat, dan bertepatan tanggalan merah, maka kereta bandara tersebut tampak kosong dan lengang. Hanya ada kami di gerbong Danamon tersebut. Wah, jelas kami memanfaatkan kesempatan ini untuk berselfie-ria. Bebas bergaya dan bebas mengambil posisi. Gerbong ini serasa milik kami, he he.

Ada tempat untuk bagasi di ujung gerbong. Nah, kalau yang membawa tas besar atau koper, lebih baik diletakkan di sini, aman dan tidak mengganggu. Deretan kursi yang nyaman bisa membuat kita jatuh tertidur. Maklum jenis kursinya mirip yang digunakan di dalam pesawat. Bahkan di sela-sela kursi, tersedia colokan kabel untuk USB. Lumayan bisa mengisi baterai handphone jika sudah lemah.

tempat charger di sela kursi (dok.pri)
tempat charger di sela kursi (dok.pri)
Di tengah-tengah gerbong, kursinya berhadapan. Maka saya pilih duduk di sini saja. Sedangkan Dessy duduk di seberang saya. Jadi kami masih bisa ngobrol  satu sama lain.  Bahkan saya bisa selonjor ke kusi di hadapan yang kosong. Tapi demi etika, saya urung melakukannya. Di belakang kursi ada lambang-lambang Danamon dengan warna khas kuning oranye.

ambil tempat duduk paling tengah (dok.pri)
ambil tempat duduk paling tengah (dok.pri)
Di sepanjang dinding kereta juga tampak gambar-gambar menarik destinasi wisata dari berbagai belahan dunia. Di atas lorong gerbong ada LCD yang menampilkan  informasi seputar Danamon. Di ujung gerbong, dekat bagasi juga ada layar sebesar televisi yang menyajikan informasi Danamon. Gerbong itu terlalu cantik untuk dibiarkan saja, maka kami menikmatinya.

toilet eksekutif di ujung gerbong (dok.pri)
toilet eksekutif di ujung gerbong (dok.pri)
Niat hati mau tidur sejenak, tapi malah terus menerus selfie dan merekam perjalanan. Apalagi pemandangan yang cukup menarik terlihat dari balik jendela. Terutama selepas stasiun Duri hingga Batu Ceper. Pemandangan indah terlihat dari Batu Ceper ke stasiun bandara, masih ada sawah, padang rumput dan burung-burung bangau beterbangan.

Tak terasa tahu-tahu ada pemberitahuan bahwa kami sudah tiba di stasiun bandara Soetta. Kami harus turun. Jika mau kembali  naik kereta ini, harus beli tiket  di vending machine. Atau juga bisa beli tiket pulang pergi melalui Danamon e-banking. Kebetulan saya dan Dessy tidak langsung membeli tiket. Kami bermaksud melihat-lihat dulu suasana stasiun bandara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun