Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Money

Bangga Ekspor Produk Indonesia ke Turki

17 Desember 2017   12:29 Diperbarui: 17 Desember 2017   13:02 4540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
grand bazzar Istanbul (dok.localist)

Di Turki memang tidak ada mukena, mereka hanya mengenakan rok panjang dan jilbab segi empat untuk sholat, sebagaimana yang dipakai sehari-hari. Karena itulah saya membawakan mukena untuk oleh-oleh ketika mengunjunginya pada tahun berikutnya. Dia sangat gembira dan bangga mendapatkan oleh-oleh itu. Mukena itu diperlihatkannya pada saudara-saudara yang lain.

grand bazzar Istanbul (dok.localist)
grand bazzar Istanbul (dok.localist)
Cinta Produk Dalam Negeri

Maka tidak ada alasan bagi saya untuk tidak mencintai produk dalam negeri.  Diterimanya produksi Indonesia di pasar internasional membuktikan bahwa negeri kita memiliki daya saing dengan negara-negara lain. Kita perlu mengubah stereotipmindyang salah, yang selama ini bercokol di kepala orang Indonesia bahwa  produk luar negeri lebih baik dari negara kita.

Sebagaimana yang dipaparkan Sekjend Kementrian Perindustrian, Haris Munandar pada acara Nangkring Kompasiana di Crematology Cafe, produksi Indonesia telah mampu bersaing di pasar Indonesia.  Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan meningkat pesat. E-Commerce  Indonesia menempati peringkat kelima dari seluruh dunia.

Mengapa kita mampu bersaing? Ternyata kualitas produksi Indonesia tidak kalah dari produk si luar negeri. Beberapa produk unggulan justru telah mampu mengalahkan produksi luar negeri. Produk-produk yang diekspor, dijaga standar mutu dan quality controlnya. Tentu ini tidak seketika terjadi, tetapi melalui proses pembelajaran dari orang-orang kreatif, khususnya generasi muda. 

Tumbuhnya generasi entrepreneur yang memiliki wawasan luas, mampu berkreasi dan berinovasi  patut dibanggakan. Mereka lah yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan mengembangkan UKM yang signifikan.  Bahkan menurut Pak Haris Munandar, Industri Kecil dan Menengah (IKM) ini yang menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi.

Sekarang ini ada 4,5 juta unit IKM yang ada di Indonesia dengan menyerap  10,23 juta orang pekerja. IKM telah mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan penduduk dan devisa negara. Pertumbuhan ini juga mendorong meningkatnya ekspor ke berbagai negara. Namun masih banyak yang perlu terus ditingkatkan.

Kelemahan produsen Indonesia adalah mengenai branding. Betapa banyak produk Indonesia yang diklaim sebagai produk negara lain. hal ini disebabkan kita kurang peduli untuk serius dalam mengupayakan brand untuk produk-produk yang telah dihasilkan di Indonesia.  Semoga di masa mendatang, kita bisa melihatbrand-brandterkenal yang memang asli dan berasal dari Indonesia.

batik Indonesia (dok.pri)
batik Indonesia (dok.pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun