Tantangan yang dihadapi Palyja adalah; pertama, memerlukan air baku dan meningkatkan kualitas air baku di Pejompongan. Kedua, melakukan pengembangan dan peningkatan distribusi pelayanan jaringan. Ketiga, penangan tindakan ilegal. Keempat, saling bersinergi dengan beberapa pihak seperti kelompok masyarakat, komunitas, tokoh agama, pemuda dan pecinta lingkungan.
Salah satu langkah strategis adalah mengundang penulis-penulis dari Kompasiana yang memiliki concern terhadap masalah air. Acara Nangkring bersama Palyja adalah bagian dari upaya Palyja untuk menyoalisasikan pelestarian air. Oleh sebab itu, kompasianer tidak hanya mendapatkan penjelasan secara teori. Kompasianers juga mendapat kesempatan untuk melongok bagaimana proses penjernihan air di kantor pusat Palyja di Penjernihan, Pejompongan, Jakarta Pusat.
[caption caption="proses masuknya air ke instalasi 9dok.pribadi)"]
Kami diajak mengelilingi lokasi penjernihan, lengkap dengan helm pekerja yang menjadi ciri khas karyawan Palyja. Rasanya sudah seperti petugas pengelola air. Pak Kamid, petugas yang mendampingi kami, menjelaskan dengan detil bagaimana proses penjernihan air sejak dialirkan dari sungai hingga melewati beberapa tahap penjernihan.
Kami bisa melihat langsung bagaimana air yang semula keruh, berubah menjadi jernih dan layak dikonsumsi rumah tangga. Hari itu, kami memperoleh ilmu yang sangat belum pernah kami dapatkan dari sekolah atau perguruan tinggi. Diiringi niat dan tekad untuk ikut menjaga kelestarian air.
Â
Â
Â