Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Palyja: Di Mana Air Mengalir Sampai Jauh

26 Maret 2016   15:17 Diperbarui: 26 Maret 2016   15:29 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantangan yang dihadapi Palyja adalah; pertama, memerlukan air baku dan meningkatkan kualitas air baku di Pejompongan. Kedua, melakukan pengembangan dan peningkatan distribusi pelayanan jaringan. Ketiga, penangan tindakan ilegal. Keempat, saling bersinergi dengan beberapa pihak seperti kelompok masyarakat, komunitas, tokoh agama, pemuda dan pecinta lingkungan.

Salah satu langkah strategis adalah mengundang penulis-penulis dari Kompasiana yang memiliki concern terhadap masalah air. Acara Nangkring bersama Palyja adalah bagian dari upaya Palyja untuk menyoalisasikan pelestarian air. Oleh sebab itu, kompasianer tidak hanya mendapatkan penjelasan secara teori. Kompasianers juga mendapat kesempatan untuk melongok bagaimana proses penjernihan air di kantor pusat Palyja di Penjernihan, Pejompongan, Jakarta Pusat.

[caption caption="proses masuknya air ke instalasi 9dok.pribadi)"]

[/caption]Kami baru tahu kalau instalasi penjernihan yang ada di Pejompongan telah dibangun sejak 1953. Itu berarti instalasi ini merupakan hasil kerja pemerintahan Presiden Pertama RI, yaitu IR Soekarno. Meski sudah tua, instalasi ini masih terpelihara dan berfungsi dengan baik. Apalagi simulasi penanggulangan bencana selalu rutin dilakukan. Misalnya terhadap bencana kebakaran dan kebocoran. Untunglah selama ini tidak pernah terjadi kebakaran yang bisa membahayakan. Kasus yang pernah terjadi hanya kebocoran pipa atau penampungan air dan dapat dengan cepat diatasi.

Kami diajak mengelilingi lokasi penjernihan, lengkap dengan helm pekerja yang menjadi ciri khas karyawan Palyja. Rasanya sudah seperti petugas pengelola air. Pak Kamid, petugas yang mendampingi kami, menjelaskan dengan detil bagaimana proses penjernihan air sejak dialirkan dari sungai hingga melewati beberapa tahap penjernihan.

Kami bisa melihat langsung bagaimana air yang semula keruh, berubah menjadi jernih dan layak dikonsumsi rumah tangga. Hari itu, kami memperoleh ilmu yang sangat belum pernah kami dapatkan dari sekolah atau perguruan tinggi. Diiringi niat dan tekad untuk ikut menjaga kelestarian air.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun