Selanjutnya kami diajak melakukan tea walk sepanjang satu kilometer. Titik mulanya adalah makam Bosscha, lalu berjalan ke belakang mengikuti alur setapak. Ada kalanya menurun dan kemudian menanjak. Ini yang menyebabkan kami 'ngos-ngosan', apalagi bagi yang jarang berolahraga. Beberapa lama kemudian, kami melihat pohon-pohon teh yang sudah meninggi. Rupanya pohon-pohon itu adalah kebun teh pertama yang ditanam, jadi usianya juga lebih dari satu abad. Kebun teh pertama itu dijadikan bibit dengan mengambil bijinya. Sayang sudah beberapa tahun ini tidak bisa lagi difungsikan.
Kami melanjutkan perjalanan menyusuri perkebunan teh. Untungnya tanahnya datar alias tidak naik turun sehingga tidak membuat kami kelelahan. Sambil berjalan, diiringi canda ria sesama anggota rombongan. Sebagaimana biasa, momen seperti ini dimanfaatkan mereka yang hobi selfie, termasuk GM Komang Artana. Foto-foto tersebut langsung diunggah di akun medsos masing-masing.
Syukurlah tea walknya tidak terlalu lama. Kami pun tiba kembali ke tempat bus nangkring di halaman rumah peninggalan Bosscha. Di rumah itu telah disediakan makan siang ala Sunda yang membuat perut semakin lapar. Nasi hangat yang bercampur ikan peda, dilengkapi ayam goreng, lalapan, tempe dll langsung diserbu. Kami makan dengan lahap sambil bergurau. Sebagian sampai kekenyangan dan mengantuk. Pada pukul tiga sore, barulah kami kembali ke hotel.
Strategis
 Lokasi Best Western Premiere La Grande Hotel sangat strategis. Hotel ini berada di jantung kota Bandung, tepatnya di Jalan Merdeka. Siapa yang tak mengenal salah satu ikon kota Bandung yaitu Soes Merdeka? Hotel ini memang berdiri di area milik Soes Merdeka yang terkenal itu. Bahkan sebagai penanda, toko kue Soes Merdeka menjadi bagian dari hotel, menghadap jalan Merdeka. Sedangkan lobby hotel justru berada si samping.
Hotel ini juga diapit oleh dua pusat perbelanjaan. Jadi, bagi yang hobi shopping, tak usah pergi jauh, tinggal menyeberang saja maka sudah bisa berbelanja. Tentu saja pasti kita memburu busana di konter outlet yang banyak bertaburan di sana. Tak jauh dari hotel juga ada taman-taman kota yang bebas dinikmati warga atau wisatawan yang datang ke Bandung. Jangan lupa untuk mencicipi kuliner Bandung yang beraneka macam.
Best Western juga merupakan pilihan terbaik untuk para pebisnis. Terutama dengan adanya fasilitas internet berkekuatan 50 mbps. Bahkan pada bulan Maret, akan ditingkatkan lagi menjadi 80 mbps. Hal ini berarti menjamin kelancaran berkomunikasi dan berselancar di dunia maya. Kita bisa tetap berhubungan dengan siapa saja tanpa masalah. Para pebisnis bisa tetap mengatur bisnisnya melalui jaringan internet tercepat ini.
Walau pun terkesan modern, hotel ini tidak melupakan jati diri sebagai bumi Priangan. Hotel ini tetap mengusung nilai-nilai tinggi yang ada di tanah Sunda. Misalnya simbol Pecah Kopi yang ada di dinding dan plafon hotel. Jawa Barat juga dikenal sebagai penghasil kopi. Ada pula wayang golek, yang dipajang di beberapa tempat seperti di lobby hotel dan restoran. Wayang golek adalah kesenian asli dari Jawa Barat. Perpaduan antara tradisional dan modern ini membuat kita benar-benar sebagai orang Indonesia.
[caption caption="Lokasi strategis Best Western Hotel (dok.pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H