Baik sopir dan pengguna angkot sudah bersikap apatis dan skeptis. Mereka tidak mau dipusingkan oleh harga yang naik turun. Mereka menjalani saja apa adanya dan mengikuti arus. Syukur kalau tarif turun, kalau tidak juga tidak apa-apa. Mereka sudah tidak terlalu peduli.
Jadi, sebenarnya harga BBM turun bukan sesuatu yang menggembirakan. Hal yang paling penting adalah bagaimana mengendalikan harga sembako, karena ini menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Perlu formula jitu dimana harga sembako tidak terpengaruh oleh naiknya harga BBM. Jika harga sembako bisa diturunkan, itu adalah prestasi yang luar biasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H