Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Kompasiana Coverage]Menggali Generasi Unggul Melalui Ajang FWD

25 September 2015   09:56 Diperbarui: 25 September 2015   19:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian terakhir adalah Ignatius Leonardo yang mendirikan Kulit Kayu sebagai usaha kerajinan tas dan dompet yang menggunakan bahan baku kulit kayu yang berkualitas. Kulit kayu tersebut tidak merusak alam karena terbuat dari bahan dasar sintetis yang sangat lentur dan kuat bernama Cork. Berbagai produk telah dikeluarkan Kulit Kayu seperti tas, dompet, sepatu, casing handphone dan perlengkapan lainnya. Kulit kayu menggunakan media internet untuk memasarkan hasil produksinya. Sejauh ini permintaan konsumen selalu meningkat.

Dari kelima finalis tersebut, para juri memilih tiga orang saja. Mereka yang berhasil menjadi pemenang adalah Alicia dengan Rumah MC-nya, Anggia Rahendra dengan PLUA dan Ignatius leonardo dengan Kulit Kayu-nya. Skor yang diberikan juri sebenarnya hanya beda tipis, tetapi cukup menentukan. Inilah gambaran anak-anak muda yang mengasah passion menjadi sesuatu yang luar biasa.

Berbagi Inspirasi

Beberapa orang juri yang hadir adalah Paul Setio Kartono (CFO FWD Life), Deddy Dahlan (Passionpreneur), Indra Cahyo Uno (komisaris PT Sarontaga Investama Sedaya Tbk), dan  Dolly Lesmana (CEO Dreamlab). Dalam kesempatan ini mereka juga berbagi inspirasi kepada para finalis dan pengunjung yang hadir. Pemaparan mereka sungguh memberikan pencerahan dan membuka wawasan kami.

Deddy Dahlan yang humoris mengisahkan seseorang yang mendapat uang berlimpah dari merekam aktivitasnya bermain game dan diunggah ke You Tube. Dia berhasil meraup 7.2 juta dollar dari rekaman tersebut. Ada pula kisah seorang karyawan yang resign untuk mencurahkan passionnya membuat komik. Cara dia membuat komik direkam dan diedarkan di You Tube. Penghasilannya kini berlipat ganda dibandingkan ketika dia bekerja dulu. Ini adalah contoh-contoh orang yang berhasil menggunakan passion untuk mendapatkan penghasilan. Mereka melakukan kegiatan yang disukai tanpa harus kehilangan mata pencaharian. Sebenarnya setiap orang bisa melakukannya, asal sungguh-sungguh mengasah passionnya. Tidak butuh modal banyak, yang diperlukan adalah 'nyali' untuk berbuat.

Sedangkan Paul Kartono menjelaskan bahwa tidak ada korelasi lurus bahwa bisnis bermodal kecil hasilnyajuga kecil, atau bermodal besar hasilnya akan besar. Kunci sukses bisnis adalah pengelolaan uang yang baik. Harus ada pemisahan antara kepentingan pribadi dan kepentingan bisnis. Disiplin dalam hal ini akan membuat perusahaan maju pesat. Kebanyakan kasus perusahaan yang bangkrut adalah tak menerapkan disiplin manajemen seperti itu.

Indra Uno membeberkan bahwa PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, bisa berjalan dengan sukses karena adanya keberanian, passion dan karakter. Perusahaan ini juga menerapkan partnership yang juga dapat menajdi pemilik saham. Tentu saja partner ini harus memilik karakter yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya, harus mengenal seluk beluk industri yang sedang digeluti saat ini.

Acara Kopdar ini juga menampilkan para juara dari ajang FWD tahun lalu. Antara lain Yukka Harlanda (CEO Brodo Footwear), Leonora Adelia (founder Travas Live). Mereka juga berbagi pengalamannya dalam mengembangkan bisnis berdasarkan passionnya masing-masing. Misalnya Yukka, pengalamannya yang sulit mencari sepatu ukuran besar mendorongnya untuk memproduksi sepatu-sepatu sendiri. ternyata sepatu big size menjadi kebutuhan banyak orang. Yukka sukses menggarap lahan yang belum banyak disentuh ini.

[caption caption="talk show Kopdar Bebas Berbagi (dok.Widha Karina)"]

[/caption]

Kegiatan yang menarik ini dimeriahkan oleh grup musik Jakarta Pad Project. Grup ini menyuguhkan musik dengan menggunakan IPAD. Jadi tidak ada drum, keyboard, gitar dan alat musik lainnya. Semua bisa dimainkan dari IPAD masing-masing. Hebatnya, tidak mengurangi kenikmatan mendengarkan live music sebagaimana grup musik dengan peralatan musik yang lengkap. Seluruh pengunjung enjoy dengan lagu-lagu yang dibawakan mereka.

[caption caption="grup musik yg menggunakan Ipad (dok.Widha Karina)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun