Mohon tunggu...
Empi Muslion
Empi Muslion Mohon Tunggu... Administrasi - pengembara berhenti dimana tiba

Alang Babega... sahaya yang selalu belajar dan mencoba merangkai kata... bisa dihubungi : empimuslion_jb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[100 Puisi] Pak Tani dan Bu Tani

17 Februari 2016   16:34 Diperbarui: 17 Februari 2016   16:45 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padi dan kopi berbuah limpah

Senyummu mulai merekah

Kau tuai dan kau petik untuk dipanen

Datang tengkulak menghampiri, kau jual dengan berat hati

Dihargai dengan recehan yang tak sebanding dengan peluh keringatmu

Hutang sudah menunggu dari rentenir yang mengais dipunggungmu

Mimpi memperbaiki dapur dan naik haji

Hanya harapan yang selalu berganti saat bulir padi dan kopi mulai bersemi

Senyummu berbuah onak dan duri

 

Kau tak pernah menyadari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun