Mohon tunggu...
Mazmur Prasetya Aji
Mazmur Prasetya Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Tuan rumah dari Podcast Happietalkie

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Lubang Sara

9 Desember 2021   21:55 Diperbarui: 9 Desember 2021   22:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Seketika dia terkejut mendengar baris lagu yang kunyanyikan pelan barusan.

"Bagaimana kamu bisa masuk?" raut mukanya berubah ketakutan, mengingat kejadian di ibadah tadi.

Dengan tersenyum dingin aku mendekatinya. Dia cepat bangkit dari kursi dan menjauh dariku. Aku terus mendekatinya sampai dia terpojok di jendela besar berteralis.

"Aku menantikan saat ini, Bapa. Sejak aku meninggalkan asrama delapan tahun lalu." Aku katakan itu tepat di hadapan wajahnya yang pasi.

"Apa maumu, Sara?!" dia mencoba membentak, tetapi yang terdengar mirip rintihan.

"Bapa tahu?" aku menunjuk salah satu titik di lengan kananku. "Di antara banyak tato ini, ada nama Bapa di sini."

Laki-laki itu menatap seringai di bibirku dan beranikan diri melirik arah jariku. Sebaris kata-kata terajah dengan tinta merah di sana: ADRIAN ANANTA.

"Apa maumu, Sara?" tubuh laki-laki di hadapanku semakin lemas. Dia seperti terpaku untuk berteriak minta tolong satpam di bawah sana.

"Di diriku sekarang, ada dua lubang yang ke dalam keduanya, aku ingin menceburkan diri, Bapa."

Aku mencengkeram kuat ikat pinggangnya dan dengan cekatan meloloskannya.

"Apa maksudmu?!" pastor itu semakin merapat ke jendela, hanya teralis-teralis itu yang menahannya tidak jatuh ke bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun