Mohon tunggu...
Supriyatna
Supriyatna Mohon Tunggu... Penulis - Emosi diujung pena

Menjadi bijak bukan dengan cara mengkritik atau Menasehati Orang lain, Menjadi Bijak berani memberi Solusi bagi permasalahan Orang Lain. " Karena Nasehat bukanlah Solusi, Jadi jangan memberi Solusi dengan cara memberi Banyak Nasehat"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerita Kita (Warga +62)

24 Januari 2022   19:30 Diperbarui: 24 Januari 2022   19:42 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam rumah tersebut ada seorang pemuda , sebut saja namanya Ipul. Ya pemuda yang sudah lulus sekolah sejak 3 tahun lalu.
Ipul terlihat duduk - duduk bermalas malasan di depan latar rumah.
dari belakang lorong kecil yang menghubungkan kamar depan dengan tiga kamar belakang terdengar suara yang begitu keras.

" Ipul .... Pul.... Aduh elu mah jadi anak ya males banget , kerjaan lu dari senen sampe minggu , dari malem sampe malam lagi tiduran mulu , duduk mulu. Sekali - kali ke lu nyari kerjaan. Udah mah doyan ngerokok tapi nyari duit ogah - ogahan."

Teriak Wanita setengah baya dengan tangan memegang sapu , memarahi Ipul yang sedang bermalas - malasan.

" Ah emak , gak bisa liat anaknya seneng dikit, mana nyaring bener lagi teriaknya udah kaya di kebon. "

Jawab Ipul membela diri , sambil sedikit meledek Wanita setengah baya itu yang tidak lain tidak bukan adalah Ibunya Ipul.

" Nyaut aja lu kalo di bilangin sama orang tua , mending lu ke luar dah sono , ikut kerja bakti siapa tau lu dapet rokok sama kopi, udah sono ke luar !! "

Seru Emak nya Ipul masih dengan nada tinggi.

Ipul yang mendengar ucapan Emaknya sesaat terdiam.

" Iya juga ya , biasanya kan kalo pada kerja bakti ada kopinya , ada rokoknya hehehe kesempatan dalam kesempitan ini mah."

Ujar Ipul dalam hati.

Prakkkkkkk Suara sapu yang di pukulkan ke lantai oleh Emaknya Ipul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun