Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meragukan Nadiem Meretas Pendidikan Menuju Indonesia Maju?

24 November 2019   08:32 Diperbarui: 24 November 2019   08:40 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nadiem, Profil Tepat Merevolusi Pendidikan Indonesia?

Setelah puas malang melintang "magang" di beberapa perusahaan ternama, naluri enterpreneurship Nadiem pun bergejolak. Berkaca pada pengalaman sehari-hari menggunakan jasa layanan ojek, dari sanalah ia mulai memikirkan untuk membuat sebuah inovasi berbasis digital dengan mengintegrasikan teknologi dan layanan ojek.

Rupanya, selama menggunakan jasa layanan ojek, telah memberikan banyak pelajaran berharga dan membuka wawasannya, bagaimana membuat sebuah inovasi yang tidak hanya menguntungkan dari segi bisnis tapi juga bermanfaat bagi kehidupan sosial secara keseluruhan.

Pameo mengatakan, bahwa pengalaman mengajarkan segalanya, telah menjadi inspirasi yang sangat berharga bagi lahirnya sebuah ide brillian.

Ide mendirikan Gojek, seperti diakui sendiri oleh Nadiem bermula dari pengalaman sehari-hari menggunakan jasa layanan ojek ke kantor. Dapat dikatakan bahwa munculnya ide futuristik untuk dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal bagi kehidupan sosial, tak lepas dari cara kita melihat dan memaknai kondisi dan interaksi sosial di kehidupan masyarakat kita.

Dan Nadiem telah membuktikan, bahwa tidak hanya berhenti pada ide, tapi juga sekaligus mengaplikasikan secara faktual di lapangan.

Waktu kemudian membuktikan bahwa ide kreatif yang lahir dari proses interaksi sosial tanpa harus dibatasi oleh sekat-sekat primordial telah melahirkan sebuah karya besar yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan sebuah negeri. Terbukti, sampai sejauh ini, Gojek sebagai layanan jasa transportasi berbasis online telah bertransformasi sebagai salah satu perusahaan startup tersukses di Indonesia yang berada di level Decacorn (sumber 11).

Melihat rekam jejak (track record) keberhasilan dan kesuksesan dalam mengembangkan inovasi berbasis digital dengan memanfaatkan dan mengintegrasikan teknologi dan kebutuhan riil masyarakat, menjadi salah satu faktor yang mendorong Presiden Jokowi di periode keduanya ini mempercayakan Kemendikbud dinahkodai seorang Nadiem Makarim. Presiden Jokowi kepincut kepada Nadiem bukan hanya sekedar ingin melawan arus. Tapi, kepada Nadiem, Presiden memberikan tanggung jawab untuk memastikan visi Indonesia Maju benar-benar dapat terwujud pada tahun 2045.

Presiden tidak hanya menunjuk orang untuk menempati sebuah posisi, juga seperti halnya Nadiem untuk Kemendikbud. Menurut Presiden Joko Widodo, "pada era ini perlu penguatan data dan perlu orang yang memiliki pengalaman bagaimana mengelola sebuah data sehingga bisa memprediksi masa depan".

Karena itu, lanjut Presiden, bahwa "Perlu orang yang mengerti bagaimana mengimplementasikan inovasi-inovasi yang ada. Berani keluar dari kotak, berani out of the box, berani tidak rutinitas, berani tidak monoton sehingga akan memunculkan sebuah loncatan-loncatan besar yang itu saya melihat pengalaman dari yang muda-muda bisa mendukung itu," (sumber 12). Pernyataan Presiden itu kemudian dipertegas oleh Nadiem sendiri. 

Menurut Nadiem, alasan mengapa dia yang dipilih Presiden untuk pos Kemendibud, "... walaupun saya bukan dari sektor pendidikan adalah pertama saya lebih mengerti, belum tentu mengerti, tapi lebih mengerti apa yang akan ada di masa depan kita" (sumber 13).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun