Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Bola

Madrid "Campiones"

22 Mei 2017   10:55 Diperbarui: 9 Juni 2017   09:47 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asa Madrid menjadi Campione semakin membubung tinggi ketika paruh waktu babak kedua memasuki menit ke-55. Adalah Benzema yang berhasil mengkonversi bola sepakan Ramos menjadi sebuah gol tambahan bagi Madrid.

Berdiri bebas di depan gawang Malaga, bola sepakan Ramos yang sempat dihadang Kameni mental ke arah Benzema. Dengan sekali sontekkan, Benzema mengirim bola lambung ke gawang Malaga, dan Kameni tidak lagi dapat menjangkaunya. Skor berubah menjadi 2-0 untuk Madrid.

Ketika Madrid sudah unggul dengan 2 gol, di tempat lain, Barca masih ngos-ngosan mengejar ketinggalan dari Eibar. Hingga pada menit ke-63, Barca sedikit diuntungkan, ketika pemain Eibar melakukan kesalahan dengan membuat gol bunuh diri. Skor pun berubah menjadi 1-2 masih untuk keunggulan Eibar.

Kemudian diikuti pada menit ke-69 wasit harus memberikan ‘hadiah’ pinalti kontroversial kepada Barca. Sayangnya, ‘hadiah’ pinalti itu tidak dapat dimanfaatkan oleh Messi untuk mengubah papan skor, hingga membuat ekspresi wajahnya seperti ini. Skor masih tetap 1-2 untuk Eibar.

Pelukan bahagia (dokpri)
Pelukan bahagia (dokpri)
Baru pada menit ke-73 Luis Suarez menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Setelah gol Suarez asa Barca mulai bangkit kembali. Hal itu ditandai dengan 2 gol tambahan yang dikreasikan oleh Messi pada menit ke-75 dan ke-90 melalui tendangan pinalti.

Meskipun dapat membalikkan keadaan dari tertinggal menjadi 4-2, Messi, dkk tidak dapat menghentikkan Madrid mengunci gelar juara La Liga 2016/2017. Karena sampai dengan laga berakhir, Ramos, dkk dapat mempertahankan keunggulan dua gol terhadap Malaga tanpa balas.

Selepas wasit meniupkan pluit panjang pertanda laga sudah berakhir, pasukan Zidane satu persatu mulai mengganti kostum dengan kostum yang bertuliskan Campiones. Dengan kostum yang bertuliskan Campiones yang terletak di belakang, Ramos, dkk mengekspresikan kegembiaraan dengan melakukan selebrasi. Sementara di ibukota Madrid, di Stadion Santiago Bernabeu, para pendukung Madrid sudah mempersiapkan pesta juara, seakan mereka sudah memastikan bahwa Madrid akan keluar sebagai Campione.

Fans Madrid yang setia mendukung (dokpri)
Fans Madrid yang setia mendukung (dokpri)
Keberhasilan Madrid merengkuh gelar ke-33 Liga Spanyol musim ini, membuat Madrid dapat menghentikan Barca untuk meraih Campione tiga kali berturut-turut. Zidane mampu menjaga spirit dan ritme pemain Madrid hingga tuntas di akhir kompetisi. Raihan pasukan Zidane ini semakin indah, setelah harus bersaing hingga di penghujung kompetisi dengan musuh bebuyutan Madrd.

Zidane sudah menunjukkan kaulitasnya sebagai pelatih yang mumpuni. Setidak-tidaknya ia mampu mensejajarkan diri dengan pelatih-pelatih top Madrid sebelumnya, seperti Mourinho dan Carlo Ancelotti. Lebih membanggakan lagi, karena Zidane sudah mampu mengantarkan Madrid meraih hampir semua gelar prestisius yang menjadi ukuran ‘ketokohan’ seorang entrenador. Gelar La Liga, Liga Champion, Liga Super Eropa, dan Kejuaraan Dunia antarklub.

Pose bahagia ala Toni Kroos (dokpri)
Pose bahagia ala Toni Kroos (dokpri)
Tahun ini adalah penyempurna dari semua gelar yang telah dipersembahkan Zidane bersama pasukannya. La Liga adalah lambang supremasi sepakbola paling semarak di bumi yang dihadirkan Zidane bersama pasukannya di Santiago Bernabeu. Dan Madrid pantas merayakan Campione ini dengan semarak di seluruh sudut kota Madrid.

Bravo Madrid, Hala Madrid!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun