Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Prabowo, Jokowi dan Kedewasaan dalam Berdemokrasi

18 November 2016   12:51 Diperbarui: 19 November 2016   10:35 2361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tambahan pula, konpers tersebut bukan menjernihkan suasana, malah menjadi ajang untuk memperlihatkan ‘ketidakdewasaan’ berpolitik. Derajat negarawan yang sudah ditempati sebagai seorang ‘mantan’, malah harus terdegradasi karena pernyataan sendiri. Dinamika dan dialektika yang berkembang dalam masyarakat malah ditanggapi secara sentimental dan penuh dengan retorika yang dangkal. Lebih jauh malah seolah-olah mengesankan diri sebagai pihak yang terdzalimi, sehingga tanpa disadari malah mengesankan ingin melakukan provokasi dan menebarkan kebencian secara massif. 

Di titik inilah kita bisa menempatkan seorang Prabowo sebagai seorang pejuang sejati dibandingkan dengan yang lainnya. Tidak ingin menangguk di air keruh, hanya karena memanfaatkan momentum yang ada. Meski ada kepentingan politik yang juga sedang beliau perjuangkan. Tapi dengan jiwa besar, Prabowo mencoba mencermati situasi dan dinamika politik yang sedang terjadi dan menempatkan posisinya pada tempat terhormat.

Hal ini menunjukkan bahwa sikap Prabowo ini merupakan sebuah proses pembelajaran menuju kedewasaan dalam berdemokrasi. Menggunakan perhitungan politik secara matang dan bertanggung jawab. Tidak semata-mata karena nafsu kuasa semata, yang mungkin sudah mencapai di ubun-ubun.

Wallahu a’lam bish-shawabi

Makassar, 18112016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun