Sekurang-kurangnya ada 23 keutamaan bagi tahfizhul Qur’an. Keutamaan-keutamaan tersebut, antara lain, 1) Hifzhul Qur’an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah; 2) Al-Qur’an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya; 3) Seorang hafizh Al-Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi; 4) Hifzhul Qur’an merupakan ciri orang yang diberi ilmu; 5) Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi; 6) Menghormati seorang hafizh Al-Qur’an berarti mengagungkan Allah.
Keenam keutamaan tersebut merupakan fadhail yang langsung dirasakan di dunia ini. Sedangakn 17 lainnya merupakan fadhail ukrawi, yang baru diperoleh ketika seseorang sudah kembali menemui Rabbnya. Seperti, 7) Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal; 8) Hifzhul Qur’an akan meninggikan derajat manusia di surga: 9) Para penghafal Al-Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan taat; 10) Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan); 11) Kedua orang tua penghafal Al-Qur’an mendapat kemuliaan; 12) Penghafal Al-Qur’an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al-Qur’an; 13) Penghafal Al-Qur’an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi; 14) Pikiran yang jernih; 15) Kekuatan memori; 16) Ketenangan dan stabilitas psikologis; 17) Senang dan bahagia; 18) Terbebas dari takut, sedih dan cemas; 19) Mampu berbicara di depan publik; 20) Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan dari orang lain; 21) Terbebas dari penyakit akut; 22) Dapat meningkatkan IQ; dan 23) Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis (sumber). Sumber lain menyebutkan ada 40 keutamaam menghafal Qur’an (lihat di sini).
Wisuda tahfizhul Qur’an itu tidak hanya dihadiri para pemerhati tahfizhul Qur’an di Makassar, tapi juga dari Jakarta. Seperti  dengan hadirnya Pimpinan Ponpes Tahfizhul Qur’an, Tebuireng, dan Ketua Dewan Penasehat Yayasan Tahfizhul Qur’an Al-Imam Ashim, yang juga merupakan Sekretaris Lajnah Pentashih Al-Qur’an Depag RI, Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA.
Wallahu a’lam bish-shawabi
Makassar, 17102016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H