Menurut saksi fakta ini, ketika insiden es kopi maut itu terjadi, ia juga sedang berada di lokasi kejadian (Kafe Olivier). Mereka sedang mengadakan pertemuan (meeting).
Saksi fakta ini merupakan presiden direktur sebuah perusahaan swasta. Pada hari “H” kejadian, beliau sedang mengadakan pertemuan dengan stafnya di Kafe Olivier. Dan sangat kebetulan, meja yang ditempati beliau berdekatan dengan meja di mana Jessica (terdawka) sedang menunggu kehadiran kedua sahabatnya.
Menurut saksi bahwa sebagaimana dugaan waktu racun sianida ditaburkan ke dalam kopi oleh terdakwa (Jessica), malah pada saat itu terdakwa sedang melakukan komunikasi melalui telepon dengan seseorang. Seseorang entah Mirna, Hani, atau orang lain.
Hal yang lucu adalah ketika jaksa menanyakan kepada saksi sesuai pengakuan bahwa mendengar dan melihat Jessica sedang menelepon dengan HP (gadget). Jaksa bertanya, “di mana posisi berdiri terdakwa, dan menggunakan tangan sebelah mana ketika terdakwa menelepon?” Saksi malah menjawab tidak tahu. Padahal sebelumnya saksi mengatakan dengan pasti bahwa melihat dan mendengar Jessica sedang menelepon. Sehingga terkesan sepertinya ada sesuatu yang sedang “dimainkan” saksi ini. Entah untuk maksud dan tujuan apa, serta demi kepentingan siapa?
Kemudian dagelan sidang ditutup dengan insiden bentak membentak antara JPU dan PH, sehingga Hakim terpaksa “mengusir” pengunjung keluar sidang. Hal yang sungguh sangat disayangkan.
Hal itu pula kemudian berimbas pada kesempatan saksi ahli berikutnya untuk memberikan kesaksiannya. Baru pada perkenalan, di mana PH membacakan profil saksi ahli dengan seabrek prestasinya, Hakim terpaksa harus menyetop sidang. Menurut Hakim bila sidang dilanjutkan akan memakan waktu yang cukup lama. Karena itu, Hakim memutuskan untuk menunda sidang pada Rabu (14/9/2016) yang akan datang. Agenda sidang masih mendengarkan kesaksian dari saksi yang dihadirkan PH untuk meringankan terdakwa.
Mungkinkah pada episode berikutnya dari sinetorn sidang Ice “Sianida” Coffee Vietnam ini masih akan menyuguhkan dagelan-dagelan konyol ala episode-episode sebelumnya? Mari kita tunggu bersama!
Wallahu a’lam bish-shawabi
Makassar, 08092016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H