***
Kemampuan Ospina menghalau salah satu pinalti Peru, setidak-tidaknya mampu menghentikan kemungkinan salah seorang temannya dari pasukan Columbia dari “hukuman tembak” ala mafia.
Publik dan pemirsa sepakbola seluruh dunia pasti masih sangat ingat nasib tragis yang dialami salah seorang penendang pinalti Columbia pada Copa America 2015 di Chili. Pemain yang ditugaskan untuk mengambil salah satu tendangan pinalti dan malah gagal ketika terjadi drama adu tos-tosan melawan Argentina di babak yang sama Copa America tahun lalu.
Ketidaksengajaan Escobar (kalau tidak salah nama pemain Columbia yang bernasib tragi situ), gagal menceploskan bola ke gawang Argentina pada drama adu tos-tosan waktu itu, malah berbuah nyawanya melayang. Ketika tim Columbia mengangkat koper harus pulang pasca gagal adu pnialti itu, membuat sang pemain, Escobar harus merelakan nyawanya menjadi tumbal kegagalan Columbia. Ia dihukum tembak oleh para gembong mafia narkoba, karena dianggap sebagai biang kegagalan mereka meraup keuntungan dari bertaruh.
***
Sementara pada drama adu tos-tosan ketika berjumpa dengan Peru tadi pagi, peristiwa tragis itu, mungkin tidak akan terulang. Sebab, hampir semua penendang Columbia, empat (4) penendang mampu dengan baik menaklukkan kipper Peru. Hanya satu orang yang tidak lagi mengambil kesempatan menendang, karena penendang ke-4 Peru juga gagal menyusul penendang ketiga mereka yang telah terlebih dahulu “menabung” kegagalan. Skor keunggulan untuk Columbia menjadi 4-2.
Memang terlihat jelas bahwa para penendang pinalti Columbia tidak terkesan terbebani dengan nasib tragis yang dialami Escobar. Mereka juga tidak terlihat menanggung beban mental yang berat meski mungkin “terhantui” oleh kegagalan Escobar yang berujung maut. Mereka, empat penendang Columbia itu, yang dipimpin James Rodrigues, mampu dengan baik menjaringkan bola ke gawang Peru.
Sebaliknya para algojo Peru hanya berhasil menceploskan dua gol dari penendang pertama dan kedua. Sedangkan algojo ketiga dapat dimentahkan penjaga gawang Columbia, Ospina, dan algojo keempat malah melayang jauh di atas mistar gawang. Maka Columbia pun dengan pasti melangkah ke babak semifinal pda Copa America Centenario 2016.
***
Ospina juga merupakan penjaga gawang Columbia pada Copa America di Chili 2015. Pada waktu itu, Ospina tidak dapat menghindarkan Columbia dari kekalahan, karena tidak mampu meredam algojo Argentina dalam mengeksekusi tendangan pinalti.
Sementara pada Copa America 2016 di Amerika Serikat, Ospina sudah cukup belajar banyak untuk dapat membaca arah tendangan pinalti. Dan Ospina pun dapat membuktikan hasil belajarnya. Ospina membuktikan dirinya dapat menjadi pembeda ketika ia dengan jitu menepis tendangan pinalti ketiga dari pemain Peru.