***
Mungkin “terinspirasi” oleh Erwin Kallo, maka parpol-parpol di ibukota negeri beramai-ramai mengadakan audisi politik untuk menjaring calon potensial yang dapat diajukan untuk bertarung melawan Ahok di Pilkada DKI 2017 nanti. Maka pada hari-hari ini publik disuguhi sebuah tontotan menarik ala parpol, yang sedang menjaring bakal Cagub DKI.
Sekurang-kurang ada lebih dari empat parpol di ibukota yang sedang sibuk mencari bakal Cagub DKI melalui cara audisi politik ini. Ada PDIP, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan juga Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Audisi yang terdengar lebih nyaring gaungnya adalah audisi politik ala PDIP, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat. Sedangkan PKB, PAN, dan PKS tidak terlalu terdengar di publik.
***
Terdorong oleh alam bawah sadar ingin juga memiliki “kuasa” dan mewujudkan ambisi pribadi, maka beberapa figur tokoh tak ketinggalan mengadu nasib mendaftar mengikuti audisi politik menjaring bakal Cagub DKI. Ada pengusaha Sandiaga Uno (SU), ada si wanita emas, Hasnaeni, ada guru besar Hukum Tata Negara (HTN), Yusril Ihza Mahendra (Prof. YIM), ada kader PKS, Muhammad Idrus, ada Mantan Menpora Adyaksa Dault, ada politisi PPP dan Wakil Ketua DPRD DKI, Lulung Lunggana, ada Mantan Wakil Menteri, Syafrie Syamsuddin, dan masih ada beberapa tokoh lainnya.
Semua bakal calon merasa memiliki modal kepemimpinan sehingga percaya diri mendaftar mengikuti audisi Cagub. Tidak hanya pada satu parpol, ada beberapa bakal calon yang mendaftar ikut audisi pada beberapa parpol sekaligus. Tujuannya jelas, jika pada salah satu parpol tidak lolos, maka masih ada kesempatan pada parpol lainnya, kali-kali saja lolos dan dipilih serta didapuk menjadi Cagub menantang Ahok. Di sini terlihat lebih menonjol unsur aji mumpung, daripada mengedepankan “kualitas”. Lebih parah, bila hal itu dilakukan hanya sekedar untuk mendeklrasikan diri sebagai asal bukan Ahok (ABAH). Maka tak heran ada sekelompok masyarakat menjaringbakal Cagub DKI ABAH melalui Konvensi Gubernur Muslim Jakarta.
***
Dari tiga parpol, yakni PDIP, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra, yang masih melakukan “uji kelayakan dan kepatutan” (fit and proper test), baru Partai Gerindra yang sudah “menemukan” calon yang pantas menantang Ahok. Seperti diungkapkan oleh salah seorang “peserta audisi” yang juga merupakan kader Partai Gerindra, Sandiaga Uno, bahwa Pembina dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subiyanto telah menetapkan bakal Cagub DKI yang akan diusung pada Pilkada DKI 2017 nanti adalah Syafrie Syamsuddin (sumber). Dengan demikian “peserta audisi” lainnya, termasuk Sandiaga Uno dan Prof. YIM pun gugur.
Gugur pada audisi Partai Gerindra bukan berarti kesempatan Sandiaga Uno, Prof. YIM dan yang lainnya sudah hilang sirna. Tapi, Sandiaga Uno dan Prof. YIM masih boleh berharap, karena masih ada kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan dari parpol lainnya untuk dipilih melalui “fit and proper test” ala PDIP dan Partai Demokrat.
***
Sampai kemarin (Ahad, 22/5/16) Partai Demokrat masih melakukan uji kelayakan calon (entah PDIP). Setiap “peserta audisi” yang sudah mendaftarkan diri dipanggil untuk mepresentasikan visi misinya di depan tim panelis. Terlihat di sana ada Sandiaga Uno, Abraham Lunggana, Prof. YIM, dan juga Muhammad Idrus. Entah siapa yang akan dipilih “tim penguji” masih kita tunggu. Namun, perlu pula diingatkan kepada para “peserta audisi”, seperti tujuan awalnya, bahwa audisi ini dilakukan semata-mata untuk memperbaiki citra parpol. Karena itu, kalau boleh disarankan agar janganlah berharap lebih, sebab sesuai dengan naluri dasar parpol yang lebih mengutamakan dan akan memilih kadernya sendiri daripada kader dari luar, meski memiliki segudang keunggulan. Terbukti Partai Gerindra lebih memilih figur seperti Syafrie Syamsuddin yang merupakan kader partai daripada calon lainnya.