Siapa yang paling layak menjadi juara LC 2015-2016, Madrid atau Atletico?
Oleh : eN-Te
Atletico Madrid akhirnya dapat mengetahui dengan jelas tim mana yang akan mereka tantang di final Liga Champions (LC) Eropa musim 2015-2016. Rupanya pada tanggal 28 Mei 2016 waktu setempat atau 29 Mei 2016 waktu Indonesia, tim yang akan bersua dengan mereka adalah tim sekota, yakni Real Madrid.
Pertemuan antara Atletico Madrid dan Real Madrid pada final LC musim ini merupakan final kedua, setelah final pertama LC musim 2013-2014 lalu. Perjumpaan sesama tim Spanyol dipastikan setelah Kamis (5/5/2016) dinihari tadi, Real Madrid memenangkan pertarungan dalam leg kedua babak seminfinal dengan Manchester City di Stadion Santiago Bernabeu. Satu gol dari kreasi Gareth Bale yang membuat pemain bertahan City, Fernandinho membuat gol bunuh diri (on goal, OG), mengantarkan Real Madrid harus menerima “nasib” bersua kembali dengan Atletico Madrid, tim sekota di final ulangan LC musim ini di Stadion San Siro Milan. Awalnya papan skor mencatat nama Bale sebagai pencetak gol, akan tetapi beberapa saat kemudian papan skor berubah tertulis Fernandinho (OG).
Final LC musim ini kembali merupakan final derbi. Kedua tim berasal dari kota yang sama, yakni Kota Madrid. Bila pertemuan dua tim dalam suatu kompetisi berasal dari kota yang sama biasa disebut dengan derbi.
Perjumpaan di final LC musim 2015-2016 kali ini juga merupakan derbi ulangan. Pada derbi pertama final LC musim 2013-2014 yang keluar sebagai kampiun adalah Real Madrid yang menjungkalkan tim sekotanya, Atletico Madrid dengan skor sangat telak 4-1. Sementara perjumpaan derbi kedua nanti, masih sangat probalistik, karena kedua tim baru akan bertanding pada 28 Mei 2016 nanti.
Apakah atmosfir Stadion San Siro Milan cukup memberi pengaruh yang signifikan kepada kedua tim? Apakah kedua tim cukup mampu mentransformasi atmosfir Stadion San Siro menjadi “aura positif” untuk meningkatkan semangat juang pasukan masing-masing tim. Masih merupakan tanda Tanya!
Bila salah satu dari kedua tim mampu menangkap “aura positif” atmosfir Stadion San Siro dapat dipastikan dialah yang paling berhak menggengam titel Sang Jawara. Tapi, jika sebaliknya, maka tim tersebut akan keluar dari lapangan dengan tertunduk lesu, dan mendapat predikat sebagai pecundang.
Namun demikian kita boleh berandai-andai dengan mencoba me-reflash back, beberapa perjumpaan terakhir di La Liga Spanyol musim ini. Dengan merefer pertemuan kedua tim di liga domestic, La Liga, kita boleh mencoba mengutak-atik dan memprediksi, tim mana yang paling berpeluang meraih gelar LC musim 2015-2016, Atletico Madrid atau Real Madrid?
Terhitung kedua tim, duo Madrid, sudah dua kali bertemu di liga domestic, La Liga musim ini. Pada kedua pertemuan itu, baik laga home (kandang) maupun away (tandang), kedua-duanya dimenangkan oleh Atletico Madrid.
Berkaca pada hasil sementara di La Liga, Atletico Madrid boleh berharap dan sedikit jumawa, serta optimis memenangkan pertarungan di final LC di Stadion San Siro Milan nanti. Soalnya, jangankan atmosfir dan intimidasi penonton di Stadion San Siro, sedangkan atmosfir dan intimidasi penonton Stadion Santiago Bernabeu saja dapat mereka redam dan tundukkan. Itu berarti, Atletico boleh dapat sedikit memandang “remeh”, bahkan boleh mengabaikan atmofsir dan intimidasi penonton di Stadion San Siro nanti.
Masalahnya, apakah Atletico Madrid dapat memanfaatkan dua pengalaman baik itu dan mengubahnya menjadi energi positif di San Siro nanti? Atau malah sebaliknya, hal itu menjadi beban mental tersendiri bagi pemain, sehingga berpengaruh terhadap penampilan mereka di final nanti. Jika itu yang terjadi, maka mereka hanya akan dikenang menjadi tim yang “hampir juara” liga kasta tertinggi LC Eropa, tidak pernah merasakankan nikmatnya nuansa getaran menggenggam trophi juara.
Begitu pula dengan Real Madrid. Tentu saja Real Madrid juga tidak akan tinggal diam, kemudian bersikap pasrah, karena pernah merasakan pil pahit, dua kali menyerah di kaki Antonie Greizmann cs., di liga domestik. Seharusnya dua kali pengalaman buruk yang mereka alami ketika bersua dan dipecundangi Atletico Madrid di La Liga dapat menjadi motivasi tersendiri. Dengan pernah merasakan pahitnya “dipermalukan”, Real Madrid sudah pasti akan bangkit dan pasti dengan berani tampil beda di San Siro nanti.
Hal itu sudah pernah dibuktikan Real Madrid pada derbi pertama di final LC musim 2013-2014. Ketika itu, Ronaldo cs., dapat mengambil pelajaran pernah dipecundangi Atletico Madrid dari kompetisi domestic, kemudian mentranformasinya menjadi energi positif. Ketika saatnya tiba, bertemuu di final LC, derbi pertama, Real Madrid, dapat bangkit dari “keterpurukan” di La Liga, dan berbalik mempecundangi Atletico Madrid. Meski sempat tertinggal satu gol di babak pertama hingga nyaris Atletico Madrdi menjuarai LC Eropa musim 2013-2014, di ektra time, Sergio Ramos dengan sundulannya yang mematikan membuyarkan mimpi Diego Costa cs. Di menit-menit akhir waktu tambahan (extra time).
Real Madrid kemudian mengungguli Atletico Madrid pada dua kali babak tambahan, setelah tertinggal satu gol di babak pertama waktu normal. Mengacu pada pengalaman dan hasil akhir derbi final LC musim 2013-2014, Sergio Ramos cs., sangat mungkin memiliki energi lebih untuk berduel hidup mati, dan sudah pasti akan lebih optimis, berhati-hati, dan pasti Zinedine Zidane sudah belajar banyak pada Carlo Anceloti bagaimana menyusun dan memasang strategi khusus untuk meredam pasukan Diego Simeone dalam pertarungan hidup mati derbi final ulangan di San Siro nanti.
Apapun hasil otak-atik dan prediksi kita saat ini, yang pasti tim mana yang lebih berhak menggenggam trophi LC musim 2015-2016 baru akan ditentukan nanti pada 28 Mei 2016. Yuk, mari kita “menyiapkan” fisik dan mental untuk menyaksikan secara langsung melalui layar TV di rumah masing-masing. Atau berkumpul bareng sambil nonton bersama di warung makan, warung kopi, kafe-kafe, restoran-restoran, dan juga mungkin di lapangan terbuka. Dengan begitu, kita dapat membantu memberdayakan dan meningkatkan pendapatan dan ekonomi usaha kecil menegah (UKM), terutama warkan dan warkop, dan sekaligus kita sendirilah yang akan memastikan tim mana yang terbaik dan keluar sebagai jawara liga kasta tertinggi, LC musim 2015-2016.
Selamat menonton!
Makassar, 5 Mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H