Jadi, pemilihan tempat untuk melaksanakan sebuah prosesi pelantikan tidak otomatis mencerminkan atau merepresentasikan bahwa mereka yang akan dilantik akan berperilaku sama dengan tempat itu. Tapi ada hal-hal substantif yang terkandung di dalamnya yang ingin disampaikan, meski itu hanya bersifat simbol(is). Tinggal bagamiana memaknai simbol itu sebagai sesuatu yang dapat menjadi titik awal untuk bergerak. Spirit dari pemilihan tempat itu yang harus dilihat dan dimaknai, bukan secara serta merta mengkaitkannya dengan perasaan harga diri, apalagi harus merasa dilecehkan. Kita mungkin sudah saatnya coba bergerak keluar dari mind set kebiasaan, tapi berpikir sedikit out of the box. Dengan begitu kita dapat berdamai dengan situasi yang ada di luar kita, meski itu bukan merupakan sebuah kelaziman.
Â
Wallahu a’lam bish-shawabi
Ya sudah, selamat membaca, …
Makassar, 31  Maret  2016  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H