Ternyata Menulis Cerpen Itu Mudah
Supaya tidak penasan mari kita baca tuntas ulasannya
Menurut KBBI, menulis adalah melahirkan atau perasaan, sebagai contoh  mengarang dan membuat surat. Semua itu kita lahirkan atau buat melalui tulisan, yang biasa kita sebut mengarang cerita.
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai seseorang. Pada pembelajaran bahasa Indonesia, siswa dituntut supaya  terampil dalam menulis. Keterampilan menulis tentunya akan optimal bila dilakukan secara berkesinambungan juga latihan yang kontinu.
Diantara keterampilan menulis yang bisa dikembangkan untuk siswa sekolah Dasar, sekolah atas dan sekolah menengah adalah menulis cerita pendek. Kemampuan menulis sebenarnya telah dimiliki oleh setiap siswa yang telah menduduki bangku sekolah, tetapi tidak semua siswa mampu dan terampil menulis cerpen. Ternyata sampai saat ini, masih banyak siswa yang kesulitan ketika diminta untuk menuangkan pikiran melalui cerita pendek.
Banyak masalah yang kita jumpai ketika siswa diminta untuk menulis cerpen. Permasalah yang paling banyak ditemui adalah sulitnya menemukan ide untuk menulis.
Cara memunculkan ide menulis adalah sebagai berikut
1. Membaca, dengan banyak kita akan menemukan ide untuk bisa menulis.
2.Mendengar cerita orang lain, mendengarkan cerita seseorang kita juga akan menemukan ide.
3. Mengamati, amati apa yang ada disekitar kita yang merupakan pengalaman kita sendiri. Dengan mengamati sesuatu secara otomatis muncullah ide cemerlang yang akan kita tuliskan.
Bisa saja dimulai dari  kebiasaan kecil dulu. Sebenarnya kita sudah terbiasa menulis.  Contoh nyatanya kegiatan menulis yang banyak dilakukan orang adalah menulis diari. Dalam menulis diari sebenarnya kita telah memunculkan ide dan mengasah keterampilan menulis.
Kita bisa memulai sebuah tulisan dari pengalaman keseharian kita sebagai ide yang nantinya dikembangkan menjadi sebuah tulisan dengan menambahkan berbagai unsur pembangun sebuah cerita.
Dalam menulis cerita pendek dapat kita mulai dari hal yang begitu dekat dengan diri kita sendiri. Yang kita lihat dan alami.
Mudah bukan?
Dari sinilah  saya mencoba untuk menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran menulis cerita pendek.  Siswa kita  minta untuk menuangkan pengalamannya sendiri ke dalam sebuah tulisan  berupa cerita pendek.
Pada kegiatan pengembangannya biarkan mereka bebas untuk bereksplorasi dengan pengalamannya tersebut.
Dengan demikian kita maupun siswa bisa menceritakan pengalaman secara utuh atau sedikit bermain imajinatif untuk membuat sebuah rekaan pada cerita pendek yang didasari pengalaman mereka sendiri.
Kita lebih mudah mengembangkan alur cerita karena pengalaman yang dimiliki dapat membantu keutuhan cerita menjadi terarah. Alangkah baik lagi bila kita mampu mengembangkan ceritanya dengan memasukkan unsur lainnya. Sehingga cerita yang dibuat menjadi lebih menarik.
Luar biasa bila mampu penerapan pengalaman pribadi kita dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen.
Keterampilan menulis cerita pendek bisa ditingkatkan dari hal kecil misalnya dari pengalaman pribadi. Meningkatkan kemampuan menulis tentunya harus dilakukan secara rutin dan berkesinambungan agar kualitas tulisan juga turut meningkat.
Menulis merupakan suatu keterampilan yang harus terus diasah. Semakin sering menulis , maka semakin lancar dan semakin kaya akan perbendaharaan kata.
Berusaha menulis setiap hari merupakan langkah untuk mengasah kemampuan menulis. Sebagai contoh anak kecil yang mau pandai berjalan. Untuk bisa berjalan dengan benar tentunya membutuhkan latihan secara terus menerus.
Walau terjatuh bahkan sampai lutut berlumpur bahkan kerkadang berdarah. Semangat malah semakin meningkat.
 Begitu juga menulis, jika terbiasa menulis setiap hari dan menjadikan hoby. Menulis akan menjadi kebutuhan yang utama, jika sehari saja tidak menulis, rasanya ada yang kurang.
Perlu untuk di ingat, bercita-cita jadi penulis bukan berarti langsung harus mempunyia sebuah karya. Tentunya  melalui tahapan-tahapan yang wajib dilalui dengan sabar.
Terbiasa menulis apa yang dilakukan dalam keseharian. Contoh terbiasa menulis status, menulis pengalaman, menulis ringkasan artikel yang dibaca menggunakan kalimat sendiri, menulis cerita dan lain sebagainya.
Dalam kegiatan menulis tidak usah takut dengan hasil tulisan mau jelek mau bagus biarkan saja. Jangan pernah menghapus tulisan yang pernah ditulis walaupun belum selesai.
Berusaha tingkatkan percaya diri dalam menulis. Belajar terus dan terus belajar, dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Tentang bagaimana cara menulis yang baik. Karena semua itu ada ilmunya.
Supaya sukses dalam menulis jangan lupa perbanyak membaca. Menulis tanpa membacaakan menyebabkan kita akan  kehilangan ide dan ilmu.
 Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI