Moment pergatian tahun adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, tidak terkecuali masyarakat Tionghoa. Masyarakat Tionghoa merayakan malan tahun baru Imlek, yang mana tahun baru ini secara teknis jatuh pada tanggal antara 21 Januari dan 20 Februari, sama seperti malam tahun baru masehi yang kita rayakan ditanggal 1 Januari, dimalam tahun baru Imlek masyarakat Tionghoa melakukan perayaan dengan makan bersama keluarga besar, dan umumnya dibarengi dengan pentas seni Barongsi.
Seiring datangnya tahun baru Imlek, umumnya dalam menyambut moment tersebut, dibarengi dengan para praktisi Feng sui maupun Bazi yang membuat prediksi peruntungan setiap shio di tahun tersebut. Peramalan ini secara garis besar akan mengetahui apakah shio yang diramalkan akan mendapatkan keberuntungan atau justru akan mendapatkan nasib yang kurang baik ditahun tersebut. Melansir dari laman Jeng Bella, shio adalah 12 bagian dalam perhitungan BaZi yang mana 12 bagian tersebut diwakili dengan hewan seperti Tikus, Kerbau, Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi.Â
Apa Itu Shio ?
Shio, atau disebut juga dengan "Zodiak Cina," adalah salah satu aspek menarik dari astrologi Tiongkok yang telah memikat perhatian manusia selama ribuan tahun.
Ke 12 shio secara garis besar dapat mendeskripsikan karakter orang-orang yang lahir dibawah naungan shio tersebut. Meskipun Shio sering dianggap sebagai bagian dari kepercayaan dan budaya Tiongkok, konsep shio telah merambah ke seluruh dunia dan menjadi bagian dari banyak budaya yang berbeda. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan shio, dan apasih makna di baliknya?
Seperti yang sudah disinggung, setiap shio yang disimbolkan dengan hewan dan unsur langit (day master) memiliki karakteristik, sifat, dan kecenderungan tertentu yang dianggap memengaruhi kepribadian dan nasib seseorang. Sebagai contoh, seseorang yang lahir dalam tahun Monyet mungkin dianggap cerdik, lincah, dan kreatif, sementara orang yang lahir dalam tahun Anjing mungkin dianggap setia, jujur, dan berani. Namun untuk mengetahui karakter seseorang umumnya melibatkan analisis Bazi yang lebih mendalam dan komprensif, sehingga kita tidak bisa berpatok hanya dengan berdasarkan shio lahir.Â
kita tahu bahwa 2 orang yang lahir ditahun sama, belum tentu memiliki karakter ataupun kepribadian yang sama, banyak faktor external yang dapat mempengaruhi karakter dari masing-masing 2 orang tersebut. Sehingga pembacaan Bazi lebih disarankan jika Anda tertarik untuk mengetahui karakter Anda secara objektif.Â
Asal Usul 12 Shio Dalam Kebudayaan China
Kisah legenda 12 Shio adalah bagian penting dari budaya Tiongkok yang mana kisah ini menyatukan cerita rakyat dengan sistem kalender yang digunakan oleh masyarakat Tiongkok selama ribuan tahun. Kisah ini dimulai pada zaman pertanian Tiongkok kuno ketika masyarakat menghadapi tantangan dalam menentukan waktu panen yang tepat. Mereka memohon kepada Dewa Langit agar memberikan cara untuk memahami waktu panen.
Mendengar doa dan permintaan dari masyarakat, Dewa Langit mengadakan sebuah sayembara yang akan menentukan bahwa 12 binatang yang berhasil menyeberangi sungai akan menjadi simbol-simbol kalender Shio. Namun, ada kisah menarik di balik perlombaan ini dan alasan kenapa binatang-binatang ini menempati peringkat masing-masing dalam perlombaan ini, yang mana cerita tersebut diringkas dalam cerita dibawah ini.Â
Diawal perlombaan Tikus kecil yang cerdik memutuskan untuk membantu Kucing dan Kerbau menyeberangi sungai dengan menaiki punggung Kerbau. Yang mana dalam kisah tersebut diceritakan bahwa Kucing memiliki kelemahan yakni takut air, sementara Kerbau merupakan sesosok makhluk kuat, namun memiliki penglihatan yang rabun. Mendengar kelemahan dari teman-temannya Tikus yang cerdik memiliki sebuah ide, yakni Tikus dan Kucing akan maniki punggung Kerbau yang rabun sembari menuntun sang Kerbau. Â Namun, Tikus dengan liciknya mendorong Kucing ke dalam sungai, yang mana fun factnya kejadian tersebut dipercayai sebagai cikal bakal permusuhan tikus dan kucing yang terjadi hingga saat ini. Saat mereka tiba di tepi sungai, Tikus melompat dan menjadi yang pertama melewati garis finish, diikuti oleh Kerbau yang pekerja keras.
Kemudian, Harimau yang basah kuyup menempati urutan ketiga, diikuti oleh Kelinci yang mungil yang berhasil melompati tubuh binatang lain saat menyeberangi sungai.
Naga yang agung muncul terlambat karena harus memberikan hujan, sehingga menduduki urutan kelima. Kemudian datang Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, dan Anjing yang berhasil menyeberang sungai dengan berbagai cara kreatif, seperti menggunakan sepotong kayu.
Urutan kedua belas ditempati oleh Babi yang tiba terlambat karena berhenti untuk makan dan bermain air. Semua binatang dalam perlombaan saling tertawa ketika Babi bertanya apakah ada makanan di garis finish.
Kisah legenda 12 Shio ini mencerminkan asal usul simbol-simbol shio yang digunakan dalam kalender Tiongkok hingga saat ini. Setiap shio memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, dan legenda ini memberikan makna pada urutan peringkat masing-masing binatang dalam kalender shio tersebut. Cerita tersebut bisa Anda simak secara lengkap disini.
Shio digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari dalam budaya Tiongkok. Shio juga menjadi bagian yang mendasari analisis Bazi, dalam hal ini menganalis peruntungan seseorang bisa dilakukan dengan lebih spesifik.
Selain itu, Analisis Bazi yang melibatkan shio juga dapat memengaruhi keputusan seperti pemilihan tanggal pernikahan, perencanaan bisnis, dan bahkan keputusan sehari-hari seperti apa yang harus dimakan dan dihindari untuk menjaga kesehatan kita.
Daftar Pustaka :
Book of Chinese Astrologi by Sabrina Liao
Laman Konsultasi Bazi Jeng BellaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H