Mohon tunggu...
Mahesta Riyadi Putranto
Mahesta Riyadi Putranto Mohon Tunggu... Programmer - Student at Universitas Teknologi Digital Indonesia

Someone who is obsessed with algorithms and programming.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menjawab Kegelisahan dengan Konsultasi Tarot di Era Modern

17 September 2023   17:04 Diperbarui: 18 September 2023   09:44 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengambilan gambar seorang tarot reader ternama di Yogyakarta

 Ketidaksadaran kolektif menurut Jung adalah kumpulan ketidaksadaran yang diperoleh dari nenek moyang dan leluhur, diturunkan dari generasi ke generasi. Ketidaksadaran ini membentuk sesuatu yang disebut dengan arketipe dan pikiran kolektif manusia menyimpan ingatan- ingatan sejarah manusia dan leluhur mereka. Ketidaksadaran kolektif manusia berisi apa yang disebut arketipe. Arketipe adalah pikiran dan ide universal yang memiliki tingkat emosi yang tinggi. Bentuk pikiran dan ide ini menciptakan gambaran dalam kehidupan dan terkait dengan aspek-aspek tertentu dalam situasi tertentu.

Jung membagi arketipe menjadi banyak bagian, tetapi empat yang paling berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang adalah Persona, Anima/Animus, Shadow, dan Self.

Manusia hidup dalam dunia yang penuh dengan tanda dan simbol. Pikiran bawah sadar kolektif yang dimiliki manusia dapat membantu mereka dalam memahami tanda dan simbol, atau tanda-tanda yang muncul, seperti dalam kartu Tarot. Ketika seseorang mengambil kartu Tarot dalam keadaan mata tertutup, sebenarnya pikiran bawah sadarnya yang memilih kartu tersebut. 

Oleh karena itu, ketika apa yang digambarkan dalam kartu Tarot menjadi kenyataan, hal tersebut adalah apa yang ingin disampaikan pikiran bawah orang tersebut.

Kartu Tarot umumnya berjumlah 78 kartu, secara garis besar gambar dalam Tarot dapat berbeda-beda, sehingga konsultasi menggunakan tarot sebagai media ramal dapat memetakan dengan jelas apa yang yang akan terjadi dalam hidup seseorang dengan jelas.

Dari percakapan tersebut disimpulkan bahwa manusia memiliki pikiran bawah sadar yang memengaruhi tingkah laku dan kepribadian mereka. Pikiran bawah sadar terbagi menjadi dua bagian, yaitu bawah sadar personal yang berisi pengalaman hidup yang terlupakan atau ditekan, dan bawah sadar kolektif yang mencakup ingatan kolektif manusia yang diturunkan melalui generasi. 

Pikiran bawah sadar kolektif mengandung arketipe, yaitu pikiran dan ide universal yang memiliki tingkat emosi tinggi.Jung juga mengemukakan bahwa kartu tarot, dapat memberikan petunjuk dan wawasan tentang kehidupan seseorang melalui pikiran bawah sadar kolektif. 

Pikiran bawah sadar kolektif membantu manusia dalam menterjemahkan tanda dan simbol dalam kehidupan mereka. Dengan demikian, penggunaan kartu Tarot tidak hanya berkaitan dengan aspek mistis atau klenik tetapi hal tersebut merupakan displin ilmu yang dapat membantu Anda menemukan solusi dari setiap masalah-masalah yang Anda hadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun