Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Semarak Pesta Rakyat dari Wisma KBRI Berlin

15 Agustus 2016   22:09 Diperbarui: 16 Agustus 2016   11:11 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangankan Bang Steph yang jarang-jarang saya dengar ketawa lepas, saya yang sudah tahu saja, masih terus saja ngakak lihat permainan-permainan itu kembali. Kenapa? Permainan itu bukan saja perihal peserta yang lucu saat menjalani game, tapi juga mengembalikan saya pada tanah air, memori lama dan masa kecil. Merasakan kegembiraan sederhana ini sesungguhnya adalah warisan nenek moyang kita yang sangat berharga dan perlu terus dijaga. Kegembiraan berkumpul serta berbagi kebahagiaan.

Berikut ini adalah beberapa foto dan kolase permainan yang diadakan panitia, memasukkan pensil di dalam botol, joget koran, joget heboh, tarik tambang dan masih banyak lagi. Pesertanya banyak yang bule juga, coba deh yang lomba joget koran, haha... itu lucunya minta ampun, sampe gendong-gendongan itu grup bule. Entah darimana juga idenya biar tetap menapak di lipatan koran yang semakin kecil, dengan gendong-gendongan. Pintar juga. Mungkin karena keseriusan orang bule ini, joget pun serius menang, hahaha... jadi mereka banyak menang. Gimana dong, ini nggak boleh dibiarkan untuk bidang lain ya... hahaha...

(Lomba memasukkan pensil dalam botol)
(Lomba memasukkan pensil dalam botol)
(Lomba joget koran, koran-korannya digelar)
(Lomba joget koran, koran-korannya digelar)
(Lomba joget koran; gendong-gendongan (foto atas), pemenang (kiri bawah), si adek bule mikir gimana berdiri di koran sekecil itu (kanan bawah))
(Lomba joget koran; gendong-gendongan (foto atas), pemenang (kiri bawah), si adek bule mikir gimana berdiri di koran sekecil itu (kanan bawah))
(kayanya foto kanan bawah lucu, ini versi gedenya saat mereka bingung gimana harus berdiri di koran sekecil itu, lalu gendong-gendongan seperti foto di atas)
(kayanya foto kanan bawah lucu, ini versi gedenya saat mereka bingung gimana harus berdiri di koran sekecil itu, lalu gendong-gendongan seperti foto di atas)
(lomba joget heboh (perorangan), nah, lihat kan si mbaknya pemenangnya. jago loh..)
(lomba joget heboh (perorangan), nah, lihat kan si mbaknya pemenangnya. jago loh..)
(Kata pembawa acara; pemenangnya yang menarik, yang berhasil menarik... hahaha)
(Kata pembawa acara; pemenangnya yang menarik, yang berhasil menarik... hahaha)
Kalau boleh jujur, untuk urusan menikmati hidup, saya bersyukur memiliki darah Indonesia. Maksudnya? Karena banyaknya tantangan dan masalah di tanah air, kita cenderung lebih dekat pada Tuhan dibanding mereka-mereka yang mengandalkan logika dan ilmu pengetahuan ini. Dan hal positif lainnya, ketika kita ada masalah, lebih bisa menerima dan tabah. 

Selain itu, kita memang demen ngumpul kan, urusan makan enak atau enggak, belakangan. Dan hal lainnya lagi, kita masih sangat dikenal dengan keramahannya. Ini contohnya, ketika saya nenteng kamera, mas berdua ini bersedia di foto (saya post di sini barangkali kebaca ya mas, terima kasih sudah senyum ke kamera saya ya).

img-2203a-57b1d9a79b93731824c70dd1.jpg
img-2203a-57b1d9a79b93731824c70dd1.jpg
Terimakasih KBRI sudah mengumpulkan kita masyarakat Indonesia dalam moment hari Kemerdekaan ini, plus dijamu makan serta ada hadiah-hadiah juga. Tidak terasa, segera kita menapak di angka 71 peringatan kemerdekaan RI, mari terus semangat berkarya untuk merah putih. Rangking kita di Olimpiade nomor berapa sekarang?

Sekali lagi, Dirgahayu Indonesia!

(foto kita dengan background Merah Putih dong)
(foto kita dengan background Merah Putih dong)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun