Oh ya, history dari browser juga perlu diaktifkan biar kita bisa memantau anak, websites apa saja yang baru dikunjungi. Apalagi disini, pengenalan pendidikan sex itu sejak dini, ada positifnya-juga negatifnya.
[caption id="attachment_188627" align="aligncenter" width="300" caption="Tampilan History dengan menggunakan browser Firefox"]
Membiarkan anak di rumah atau sendiri, memang beresiko, walau tetap ada dampak positifnya juga untuk melatih kemandirian. Namun, dengan membiasakan komunikasi dua arah (orantua-anak) yang baik, saya percaya bisa meminimkan kemungkinan penyalah gunaan internet.
Yang saya perhatikan lagi dari si Thumbelina, mamanya memang tidak terlalu sering memberikan kesempatan kepada dia berlama-lama di depan internet, dan mengalihkan perhatian dia dengan mainan yang benar-benar bisa dimainkan, berupa barang, juga dengan memberinya buku-buku, juga memperkenalkan dengan alam. Dan ternyata dia memang berbakat, fotografi misalnya :).
[caption id="attachment_188613" align="aligncenter" width="300" caption="Saat si Thumbelina meminta saya berpose seperti yang dia mau...:-D"]
~oOo~
Komunikasi dengan anak adalah satu langkah menuju internet sehat. Karena satu "klik" bisa berarti banyak :)
Note: Untuk proteksi internet dari websites yang tidak diinginkan bisa juga dengan K9 Web Protection, free internet filter and parental controls software. (Terimakasih Pak Joko sudah menambahkan informasi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H