Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996).Â
berikut tahapan dalam segitiga restitusi :
1. Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity)
2: Validasi Tindakan yang Salah (Validate the Misbehavior)Â
3. Ketiga: Menanyakan Keyakinan (Seek the Belief) Â
( untuk penjelasan lebih lajut silahkan kunjungi di :
https://youtu.be/Au-dArR4I6k )
g) Lima Posisi Kontrol:Â
Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline (1998) mengemukakan bahwa guru perlu meninjau kembali penerapan disiplin di dalam ruang. Apakah telah efektif, apakah berpusat, memerdekakan, dan memandirikan murid, bagaimana dan mengapa? Melalui serangkaian riset dan berdasarkan pada teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol.Â
Kelima posisi kontrol tersebut adalah Penghukum, Pembuat Rasa Bersalah, Teman, Pemantau dan Manajer.
 Demikian Rangkuman Budaya Postid dengan kata kunci yang telah diambil dari Modul 1.4.Â