Mohon tunggu...
Emma Megawati
Emma Megawati Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA IT Qardhan Hasana Banjarbaru

sebagai guru biologi, saya juga memiliki aktifitas sebagai guru atau pembimbing tari dan seni teater. teater yang saya angkat adalah teater tradisional yaitu Mamanda dan Japin bekisah. Mamanda merupakan teater tradisonal Kalimantan selatan yang harus terus dilestarikan. selain bidang seni saya juga sangat tertarik dunia sastra terutama dalam membuat tulisan. sejak dulu saya sangat tertarik dengan dunia tulisan akan tetapi tidak memiliki keberanian untuk mencoba. Dan Alhamdulillah sejak tahun 2020 saya mencoba mulai menulis samai sekarang dan semoga saja keinginan saya untuk menulis sebuah buku dapat terwujudkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Diri

28 Oktober 2022   20:30 Diperbarui: 28 Oktober 2022   20:37 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. 

Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani.  Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta 'tangan dingin' pak tani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal. Selain itu pendidik juga dapatt di ibaratkan petenak ayam yang tentunya hanya bisa menuntun agar induk ayam mengerami telurnya sampai menetes menjadi anak ayam dan peternak tidak akan kuasa untuk mengubah telur itik menjadi anak ayam walaupun petani meletakkan telur itik  di induk ayam yang sedang mengerami telurnya. 

Menurut KHD pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya yaitu kodrat  alam dan zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana mereka berada  sehingga beda anak beda juga perlakuannya. Sedangkan kodrat zaman artinya disesyaiakan dengan perubahan terutama kemajuan zaman dimana anak-anak murid kita hidup, mereka harus kita bekali ilmu dan keterampilan yang nanti berguna sebagai bekal merea hidup di dalam masyarakat. Selain itu kemampuan untuk mengutamkan norma budaya lokal ditengah dahsyatnya pengaruh budaya asing yang masuk ke dalam negara kita. 

Pada abad 21, banyak seklai tuntutan yang dapat dipenuhi salah satunya adalah tuntutan pembelajaran abad 21yaitu menjadi pembelajar sepanjang hayat, membangun konteksbdiri serta identiitaa suatu bangsa dengan kita sebagai pendidik dapat 

Selain itu kodrat anak-anak itu adalah bermain maka permainan dapat menjadi bagian pembelajaran di sekolah sehingga anak-anak menjadi senang dan merasakan layaknya hidup sebagai anak-anak.

2. Trilogi Pendidikan.

Ada 3 ( tiga)  semboyan yang sangat terkenal dari dulu hingga sekarang yaitu " ing ngarso Sung Tuladho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri handayani ". Atau sekarang diperkenalkan dengan istilah Sistem Among. Satu demi satu akan saya paparkan apa maksud dari sistem among ini yang tentunya akan sangat berguna untuk para pengajar dalam proses pembelajaran dengan perseta didik nantinya.

1. " Ing ngarso Sung Tuladho, ( artinya Di depan memberi Teladan ) yaitu guru harus memahami secara utuh tentang bagaimana cara menjadai contoh teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku.

2." Ing Madyo Mangun Karso,artinya di tengah membangun kehendak/ memberi semangat yaitu guru diharapkan mampu membangkitkan semangat, berswakarsa, dan berkreasi bersama murid.

3. "Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan) yaitu guru tidah hanya memotivasi etapi juga bisa memberikan arahan, saran dan masukkan agar murid mampu mengeksplorasi daya cipta, rasa, karsa dan karyanya.

Untuk sistem among ini sendiri dasarkan oleh dua hal yaitu kodrat alam sebagai syarat untuk mencapai kemajuan pendidikan sesuai potensi murid dan kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin murid sehingga dapat mencapai keselamatan dan kebagaianan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun