Allahku,
Inikah nikmat yang berlari?
Memberi syarat bijak untuk dapat kudekap
Atau sekedar sinonim aksara murka yang
Kau tunjukkan setelah lama diri tak bersila
Oh, Jibril
Oh, Mika’il
Oh, Azro’il dan
Oh, yang lain
Berkenankah untuk meniupkan bisik khauf asmaraku
Menembus satu-satu buah dada yang kumanjakan sejak dulu?
Atau sekedar menyampaikan wangi saja?
Dari setiap degupan jantung menuju purnama, lalu tuhan
Bisakah untuk itu?
Anjing begitu lembut menjilat sekujur tubuh ini
Basuhlah aku untuk melihat tuhan dan tidur bersamanya.
Sumenep, 29 Agustus 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H