Pernyataan diatas menyatakan bahwa ada faktor lain yaitu adanya keterbatasan yang variatif seperti jauhnya lokasi sekolah.
Dilihat dari sisi positif, kehadiran anak-anak yang mampu berkendara bisa membantu mobilitas dan aksesibilitas terutama dalam hal menghadapi tantangan keseharian yang berkorelasi dengan kondisi geografis di daerah pegunungan. Namun, hal ini tidak menghapus masalah yang berpotensi timbul, terutama dalam hal keselamatan.Â
Pada dasarnya sudah ditetapkan regulasi yang mengatur batas usia untuk mengemudi. Tapi, ketentuan ini tidak dipandang begitu serius karena penegakan hukum yang relatif tidak ketat di daerah desa sehingga meningkatkan resiko kecelakaan tanpa pertanggungjawaban.
Secara ringkas, kemampuan anak-anak mengendarai kendaraan merupakan sebuah aset yang bermanfaat dalam hal memenuhi kebutuhan mobilitas, namun menjaga keselamatan, kebijakan, dan kesejahteraan tetap menjadi tantangan terbesarnya apalagi jika hal tersebut seharusnya tak lazim dilakukan. Perlu ditingkatkan adanya kesadaran lebih akan pentingnya patuh terhadap regulasi lalu lintas baik individual maupun dalam komunitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H