"Hilya....!!! Sini!!!!, Kinan berteriak memanggilku." Aku mendekat ke arah Kinan.
"Kenapa Nan?" Tanyaku pada Kinan setelah aku mendekat.
"Eh.....kamu ingat dia nggak?" Tanya Kinan sambil menunjuk pada seseorang
Aku mencoba mengingatnya, tapi ternyata aku lupa.
"Ehm....maaf lupa." Jawabku jujur.
"Pasti lupa lah. Hilya belum pernah sekelas denganku." temanku yang ternyata bernama Arka itu menjawab.
"Kamu ngobrol deh sama Arka." Kata.Kinan, lalu meninggakan kami berdua.
Ternyata Arka seorang duda dan setelah reuni itu hampir semua temanku menjodohkan aku dengan Arka.
Seringnya dijodoh-jodohkan di group WA dan kami juga sering digoda oleh teman-teman untuk segera meresmikan hubungan, membuat aku benar-benar jatuh cinta pada Arka dan punya harapan bahwa Arka akan menikahiku.
Inilkah cinta? Inikah yang dinamakan kasmaran? Setiap saat ingat Arka, selalu melihat ke layar HP berharap Arka menyapa, dada selalu berdebar bila mengingat nama Arka. Kenapa baru sekarang, kenapa baru setelah aku mulai menua? Kenapa baru di usia 42 aku merasakannya?
*******
Tapi sayang Arka orangnya angin-anginan. Dia kadang mesra menyapa, suatu saat cuek, berhari-hari tidak ada kabar berita.
Sementara angin gosip tentang hubunganku dan Arka makin berhembus kencang.