Dikarenakan pada zaman batu belum memiliki UUD seperti yang kita miliki sekarang, animisme, dinamisme, totemisme, dan kepercayaan terhadap roh nenek moyang merupakan kepercayaan agama yang seharusnya tidak di percayai oleh masyarakat Indonesia. Seiring berkembangannya zaman, manusia purba mulai mengenal Tuhan dan perlahan meninggalkan kepercayaan tersebut dengan percaya dan berpikir lebih benar
Dosa dalam agama yang terjadi memang banyak dan sudah dianggap normal bagi masyarakat sekitar, belum juga banyak masyarakat yang tidak peduli akan apa yang dilakukannya akan menimbulkan masalah bagi orang-orang sekitar maupun diri sendiri atau tidak. Tindakan-tindakan tersebut sebenarnya menentang banyak pengajaran, tetapi masih banyak orang yang menggunakan agama sebagai alasan untuk melakukan hal-hal yang tidak menguntungkan masyarakat.
Tidak hanya warga atau penduduk, tetapi bagian-bagian dari pemerintahan juga melakukan hal-hal yang sama. Hal ini sudah disindir oleh banyak sekali orang, namun masih kurang diketahui. Maka dari itu, kita sebagai penerus bangsa harus lebih mengetahui pendidikan agama lebih baik agar tidak melakukan kesalahan yang sama seperti masyarakat lainnya.
Alkitab: Amsal 3:5-6
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
Alkitab: Yeremia 17:7-8
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”
Alkitab: Matius 6:26
“Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H