Mohon tunggu...
Emilia Fatmawati
Emilia Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi sejarah peradaban islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

mahasiswi jurusan sejarah peradaban islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, minat dan kesenangan di bidang sejarah dan syair.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Jabarti dalam Sejarah Penulisan Sejarah Islam Era Modern: Menilik Independensi Seorang Ilmuan Terhadap Kejujuran Ilmu Pengetahun

23 Juni 2024   10:36 Diperbarui: 23 Juni 2024   11:00 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sejarawan istilah historiografi nampaknya sudah tidak asing lagi. historiografi sendiri merupakan tahap dalam metode penelitian sejarah di mana setelah proses pengumpulan sumber (heuristic), penyaringan sumber (kritik) dan interpretasi maka topik sejarah itu akan di historiografi-kan atau ditulis kembali. Jadi secara sederhana historiografi itu adalah tahap penulisan sejarah. 

Namun di sisi lain, historiografi juga merupakan sebuah istilah terhadap sejarah penulisan sejarah. Selanjutnya, saat historiografi di sandingkan dengan kata islam maka didapati sebuah pengertian yakni usaha penulisan sejarah yang dilakukan oleh umat muslim guna menjelaskan atau memaparkan segala hal yang berkaitan dengan perkembangan dari peradaban Islam, dengan menguraikan berbagai gejala-gejala yang menimpa manusia secara kronologis.

Dalam historiografi islam, penulisan sejarah akan berfokus pada umat islam mencakup objek kajian maupun metode yang digunakan. Ada ciri yang paling khas dalam Historiografi islam yakni pelibatan hadis dan al-Qur'an. Secara khusus pun sudah amat cermat karena menggunakan riwayat dalam menyaring sumber yang hendak dikutip. hal demikian sangat berpengaruh terhadap kredibilitas sumber.

terdapat tiga priode dalam sejarah penulisan sejarah islam mencakup priode klasik (650-1250), priode pertengahan (1250-1800) dan priode modern (1800-sekarang). Yang cukup menarik dari ketiga priode tersebut adalah priode modern, karena menghadirkan hal baru yang seolah mendobrak historiografi islam yang lalu-lalu.

Historiografi islam era modern merupakan wujud kebangkitan penulisan sejarah islam, karena seperti yang diketahui pasca runtuhnya Abbasiyah oleh penyerangan bangsa Mongol proses intelektual umat muslim bagai berpindah haluan, lebih cenderung mendalami konteks kebatinan. 

Banyaknya wilayah muslim yang menjadi sasaran imperialisme dan kolonialisme barat tentu menghadirkan kontak langsung antar 2 peradaban ini. Namun ternyata pada masa itu pula sekitar abad ke-19 sampai 20, penulisan sejarah islam mengalami peningkatan. Salah satunya ditandai dengan munculnya sederet tokoh sejarawan dan ilmuan islam yang sangat berpengaruh. 

membahas tentang historiografi islam modern maka tidak akan lepas dari nama Al-Jabarti. siapakah dia? 

al-Jabarti ialah sejarawan masyhur Mesir yang bernama asli Abd al-Rahman Ibn Hasan al-Jabarti. Walau lahir dan besar di Kairo Mesir, tetapi  keluarga terdahulunya merupakan orang-orang asli Habasyah. Al-jabarti sendiri merupakan julukan yang menandakan wilayah tempat tinggalnya, Jabart. Tokoh ini lahir dari keluarga  agamais sekaligus agamawan. Sederet keluarganya terkenal sebagai ilmuan besar di al-Azhar yang salah satu diantaranya adalah ayahnya sendiri, Hasan al-Jabarti. 

Sedari kecil al-Jabarti sudah akrab dengan ilmu pengetahuan, selain habis untuk menuntut ilmu di Madrasah as-Samaniyah dia juga rutin mendapatkan siraman ilmu dari keluarganya. Selain itu banyak bidang lain yang ditekuni oleh al-Jabarti seperti halnya saat di Al-Azhar, dirinya juga mendalami matematika dan astronomi. 

Sebagai seorang sejarawan, sumber yang dia dapat begitu luas terlebih karena al-Jabarti hidup di tiga priode pemerintahan Mesir yakni masa Turki Utsmani, masa pendudukan Prancis (1798-1801) dan masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya pada 1805 M.

pixabay.com
pixabay.com
Aja'ib al-Atsar fi al-Tarajim wa al-Akhbar atau tarikh al-jabarti merupakan karya besar yang dibuat oleh al-Jabarti. Karya ini berisikan gambaran tentang kondisi mesir dalam berbagai peristiwa pada rentang tahun 1688-1821. Dalam perkembangannya Tarikh al-Jabarti ini sempat dilarang terbit dan beredar sekitar tahun  1878 karena menjelaskan sisi-sisi buruk pemerintahan Ali Pasya. Barulah pada masa pemerintahan Khudaywi Tawfiq sekitar tahun 1800 Tarikh Al-Jabarti dapat kembali terbit dan beredar. 

Aja'ib al-Athar fi al-Tarajim wa al-Akhbar ini terdiri dari empat jilid dengan point yang disampaikan sebagai berikut: 

  • Jilid pertama: memaparkan kondisi umat muslim mesir saat masa pemerintahan Mamluk dan Ottoman sebelum tahun 1798,
  • Jilid kedua: menyoroti kondisi umat muslim Mesir pada masa pendudukan prancis. Di dalamnya berisikan informasi mengenai berbagai peristiwa pertempuran, sistem kebijakan dan sebagainya,
  • Jilid ketiga: serba-serbi peralihan kekuasaan dari prancis ke Muhammad ali pasya.
  • Jilid keempat: penguraian lengkap mengenai reformasi dan awal kepemimpinan Ali pasya. 

Ditilik dari isi karya historiografi al-jabarti tampak sekali unsur Barat terkhususnya dari tema yang diambil. Pada rentang abad 20 an, Historiografi islam memang mulai mengkiblat pada Barat dari segi tema, metodologi serta pendekatan. Karya-karya historiografi era modern ini lebih luas dan cakupan objek pun lebih banyak. 

Historiografi kini tidak hanya menyoroti biografi atau kehidupan para pembesar atau khilafah, tetapi juga sudah merambat pada masyarakat kecil. Fokus historiografi islam modern sudah mulai menampakkan wujudnya di ranah sejarah-sosial, sejarah-pemikiran, sejarah-agama bahkan sejarah-ekonomi. 

Dalam bentuk penulisannya al-Jabarti menggabungkan biografi dan kronikel yang mana keduanya memang sudah berkembang dalam gaya penulisan islam sedari dahulu. Tetapi cara yang digunakan al-Jabarti dengan penggabungan seperti itu merupakan hal baru dan nampaknya terlihat memberi warna lain dalam perkembangan historiografi islam sendiri. 

Tokoh historiografi islam era modern nampaknya sangat mengerti bahwa ada aspek yang terlupakan dalam kajian historiografi, sehingga hal tersebut membuat mereka berusaha menyampaikan sejarah sejujur mungkin. Kejujuran seorang sejarawan adalah ketika dia dapat menyampaikan sejarah apa adanya. Dan hal tersebut tergambar jelas lewat al-Jabarti. 

Pemboikotan tarikh al-Jabarti menjadi salah satu bukti bahwa penulisan sejarah oleh al-Jabarti bukanlah atas permintaan penguasa. Hal tersebut seiras dengan fakta bahwa salah satu faktor  eksternal berkembangnya historiografi islam adalah kebutuhan khilafah. 

Lewat karyanya, al-jabarti secara cerdas mengkritisi para pemimpin dengan memaparkan segala kondisi yang terjadi. Al-Jabarti terlihat sangat berusaha untuk menghidupkan jiwa seorang sejarawan yang murni, yang jujur. Dengan berusaha untuk dapat senetral mungkin dalam mengkaji suatu topik. Tentunya hal ini dia imbangi dengan penelitian yang sangat mendalam. 

Sepak terjang al-Jabarti dalam penulisan sejarah menjadi titik tumpu yang mendasari perkembangan historiografi islam modern secara lebih luas. Indenpensinya terhadap keilmuan tak hanya menggambarkan kebangkitan ilmu pengetahuan islam kala itu namun juga menghadirkan kembali perwujudan nyata dari jiwa sejarawan islam yang jujur akan ilmu pengetahuan. 

Pada akhirnya, dedikasi al-Jabarti di era transisi ilmu pengetahuan ini selesai ketika Dia meninggal pada tahun 1822 M. Namun di samping itu peran dan jejak sejarah dari al-Jabarti masih menjadi warisan berharga untuk umat di hingga kini.

sumber:

Fajriudin. (2018). Historiografi Islam: Konsepsi dan Asas Epistemologi Ilmu dalam Islam. Jakarta: Prenadamedia Group

Iryana, Wahyu. (2021). Historiografi Islam. Jakarta: Kencana

Soraya, Nyanyu. dkk (2021). Historiografi Islam & Perkembangannya. Banten: Desanta Muliavisitama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun