WHO menjelaskan, corona virus bagian dari keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada hewan ataupun manusia. Infeksi virus Corona disebabkan oleh corona virus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena virus ini disebut COVID-19. Â Manusia yang terjangkit virus tersebut akan menunjukkan tanda-tanda penyakit pada saluran pernapasan, mulai dari flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut, dan Pneumonia. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknyasatu kali dalamhidupnya.
Corona sendiri merupakan virus jenis baru yang ditemukan sejak muncul di Wuhan, China, pada Desember 2019, dan diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2). Sehingga, penyakit ini disebut dengan Coronavirus Disease-2019 atau Covid-19. Virus Corona menular ke manusia dan dapat menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Sampai saat ini terdapat 7 corona virus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu:
      •      HCoV-229E.
      •      HCoV-OC43.
      •      HCoV-NL63.
      •      HCoV-HKU1.
      •      SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut).
      •      MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
      •      COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus. Menyebabkan wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke negara lainnya hingga Januari 2020.
Awalnya virus corona ditemukan pada hewan. Pada mulanya penyebaran virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara manusia-manusia. Jumlah kasus virus ini semakin bertambah dengan seiringnya waktu. Hingga saat ini, virus ini dikatakan dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan dari saluran pernapasan (dahak/ludah) dalam jarak dekat. Dibuktikan dengan adanya kasus pada 15 petugas kesehatan yang terinfeksi oleh salah satu pasien yang terkena virus corona. Hal ini mengakibatkan pandemi corona virus. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
- Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin
- Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
- Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
Sampai saat ini ada sebanyak 65 negara terinfeksi corona virus. Salah satunya yaitu Indonesia. Juru bicara pemerintah penanganan Corona di Indonesia, Achmad Yurianto, merilis update jumlah kasus virus corona per 9 April 2020. Berdasarkan pemeriksaan PCR, ada 3.293 total kasus positif. Sedangkan yang sembuh ada 252 orang.
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus corona
Ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
- Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
- Batuk
- Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona. Segera lakukan isolasi mandiri bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kontak dengan penderita COVID-19 atau berada di daerah yang memiliki kasus COVID-19. Setelah itu, hubungi hotline COVID-19 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
Untuk mencegah agar kita tidak tertular virus corona Covid-19, berikut panduan lengkapnya dari WHO :
1. Cuci tangan sesering mugkin
Cuci tangan secara teratur dan sesering mungkin dengan sabun dan air atau bahan mengandung alkohol akan membunuh virus yang mungkin ada di tangan kamu.
2. Terapkan social distancing
Jaga jarak minimal 1 meter dengan mereka yang batuk atau bersih. Alasannya, ketika seseorang batuk atau bersin atau bersih, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus. Jika terlalu dekat, kamu bisa menghirup tetesan air yang mungkin saja mengandung virus COVID-19.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan menyentuh banyak permukaan dan virus mungkin menempel di sana. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut kamu. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.
4. Lakukan aturan bersin yang benar
Pastikan kamu, dan orang-orang di sekitar untuk selalu menutupi mulut dan menutupi hidung dengan siku tangan yang ditekut ketika batuk atau bersih. Kemudian segera buang tisu bekasnya. Alasannya, tetesan menyebarkan virus.
 5. Jika mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segeralah berobat
Tetap di rumah jika Anda merasa tidak sehat. Jika Anda mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat. Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah Anda.
Media sosial menjadi salah satu hal penting dalam penyampaian informasi kepada seluruh masyarakat mengenai pandemik penyakit covid-19. Peran sosial media menjadi sarana komunikasi yang efektif disaat krisis yang disebabkan oleh virus yang mengancam masyarakat ini. Segala bentuk informasi baik melalui jejaring sosial whatsapp, facebook, instagram, twitter, maupun website resmi yang dibuat oleh pemerintah sangat berguna bagi masyarakat dalam menghadapi dan menanggulangi wabah ini. Masyarakat dihimbau menggunakan media sosial guna memperoleh informasi dan langkah-langkah yang harus dilakukan guna mencegah persebaran virus menjadi lebih luas. Masyarakat juga sejatinya harus bersikap tenang serta waspada dengan selalu mengikuti arahan dan himbauan pemerintah serta menjaga kesehatan diri dan orang-orang sekitar guna mengatasi wabah Covid-19.
Influencer atau selebragam memanfaatkan teknlogi yaitu sosial media untuk mengajak orang-orang agar tetap di rumah saja, guna memutus rantai covid-19 supaya tidak menyebar atau menularkan virus tersebut. Seperti contohnya mereka membuat konten yang berisi nasihat-nasihat untuk saling menjaga. Konten-konten tersebut sangat berguna dan membantu dalam mencegah penularan covid-19, karena pemaparannya yang menarik banyak masyarakat dan kontennya yang mudah diterima serta dipahami. Selain itu, banyak influencer yang melakukan penggalangan dana untuk membantu garda terdepan yaitu para tenaga medis dan juga membantu kepala rumah tangga atau orang yang harus tetap keluar rumah untuk menghidupi kebutuhan hidupnya.
Selain itu pemerintah menghimbau melalu media masa agar orang-orang yang masih bekerja diluar rumah supaya melindungi diri dengan social distancing dan menggunakan masker. Para pelajar dan mahasiswa tetap mengerjakan tugas sekolah dan perkuliahan melalui e-learning, menggunakan media aplikasi online seperti google classroom, besmart, ruangguru, dan aplikasi pembelajaran lainnya.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 Â
Tugas "Teknologi Komunikasi dan Moralitas"
Tim Penyusun:
1. Emilia Alya Sabilla (19416244007)
2. Putri Febriani (19416244008)
3. Launiyah Azhari (19416244014)
Dosen Pengampu: Satriyo Wibowo, S.Pd., M.Pd.
Pendidikan IPS A 2019
Universitas Negeri Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H