Mohon tunggu...
Emilia EkaFransiska
Emilia EkaFransiska Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Karakteristik Unsur Iodin dan Senyawanya

18 Mei 2024   22:30 Diperbarui: 18 Mei 2024   22:36 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

II. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengetahui perubahan yang terjadi pada percobaan uji kelarutan iodin

2. Mengetahui berapa tetes kalium iodida yang digunakan untuk uji reaktivitas ion iodida pada pembentukan senyawa kompleks

III. TINJAUAN TEORITIS :

Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tetapi tidak sereaktif halogen lainnya yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Senyawa iod sangat penting dalam kimia organic dan sangat berguna dalam
dunia pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat dan sebagai larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar kalium iodide juga digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji merupakan karakteristik unsur bebas iod. Kegunaan iodin adalah sebagai obat anti septic, mengidentifikasi amiluum, kalium iodat (KIO₃) ditambahkan pada garam dapur, iodoform (CHI₃) merupakan zat organik, perak iodide (Agl) digunakan dalam film fotografi sifat fisika iodium pada temperature biasa berupa zat padat yang mengkristal berbentuk keping-keping atau plat plat rombis, berkilat seperti logam. Iodium memiliki berat atom 126, 93 mendidih pada suhu 183°C dengan titik lebur 144°C dan mudah menyublim (uap iodium berwarna merah, sedangkan uap murni berwarna biru mudah) sifat kimianya molekul ini iodium terdiri dari atom (I2) tetapi jika dipanaskan diatas 500°C akan terurai menjadi 2 atom I. Iodium dianggap berlebihan apabila jumlahnya melebihi jumlah yang diperlukan untuk sintesis hormon secara fisiologis. Syarat mutlak terjadinya iodium yang berlebihan adalah dimakannya iodium dalam dosis yang cukup besar dan kontiniyu. Apabila iodium diberikan dalam dosis besar maka akan menyebabkan terjadinya inhibisi
hormogenitas khususnya iodisasi tronin. Tetapi pemberian dalam jangka waktu yang cukup lama akan menyebabkan terjadi escape (beradaptasi dengan hambatan) sehingga mengalami inhibisi hormogenitas dan pada akhirnya akan terjadi gondok. Iodin adalah golongan dari halogen keempat, menjadi anggota golongan n dalam tabel periodik dibawah fluorin, klorin dan bromin. Kalium iodide dapat ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan melalui pembentukan ion triiodida, diantara poliiodida lainnya. Pelarut nonpolar seperti heksana dan karbon tetra klorida memberikan kelarutan yang lebih tinggi. Larutan polar, seperti larutan berair, berwarna cokelat, mencerminkan peran pelarut ini sebagai basa lewis, disisi lain, larutan non polar berwarna ungu, warna uap iodin. Molekul iodin, Iâ‚‚ dapat larut dalam CClâ‚„ dan hidrokarbon alifatik menghasilkan larutan berwarna lembayung terang. Dalam pelarut ini, iodinasi logam cenderung menghasilkan keadaan oksidasi yang lebih rendah dari pada klorinasi atau brominati misalnya logam renium dapat bereaksi dengan klorin membentuk renium heksaklorida, tetapi dengan bromin hanya dapat membentuk renium pentabromide dan iodin hanya menghasilkan renium tetraklorida. Titik lebur dan titik didih iodin adalah yang tertinggi diantara semua halogen (Snatun dkk ., 2015)


Sifat warna biru pada reaksi pada iodin-pati (atau, dalam sebagian besar kasus, reaksi pati iodium – iodida, misalnya I₂ dan juga Iˉbiasanya terdapat) telah menimbulkan perdebatan selama berpuluh – puluh tahun. Amilum merupakan campuran amliosa dan amilopekfin dengan perbandingan 20 – 30 % hingga 10 – 20 % . Keduanya merupakan polimer glukopiranosa. Amilosa adalah polimer linear yang biasanya mengandung 300 – 3000 (atau terkadang lebih) unit monomer yang saling berhubungan melalui ikatan glikosidik. Amilosa dapat berada dalam konformasi amorf yang tidak teratur atau dalam dua jenis heliks. Tipe pertama adalah heliks ganda dengan dirinya sendiri, tipe kedua adalah bentuk V yang terdiri dari heliks tunggal (Pejek dan Dumitrescu, 2024).


Karakteristik lain yang berbeda dari golongannya yaitu kemampuannya untuk membentuk senyawa kompleks sebagai ion I₃ˉ
(I₂ dan Iˉ) Iodin terdapat di air laut hanya sampai kadar 6,10 % – 7 % , tetapi senyawa ini terkonsentrasi dalam spesies rumput laut tertentu, dimana abunya dapat dijadikan sebagai sumber iodin yang layak untuk diperjual belikan. Iodin terkandung dalam hormon pengatur pertumbuhan tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kebanyakan garam dapur yang dijual mengandung 0,01 %. NaI tambahan untuk mencegah terjadi penyakit gondong (Guoetal ., 2022)

Iodium adalah unsur kimia pada tabel periodic yang memiliki simbol I dan nomor atom 53. Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iod tergolong unsur halogen, terdapat dalam bentuk Iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa chili tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni batuan sedimen kalsium karbonat yang keras) air garam dari air laut yang disimpan dan di dalam air payau dari sumur minyak dan garam. Iod atau Iodium yang sangat murni dapat diperoleh dengan mereaksikan kalium iodide dengan tembaga sulfat. Iodium biasanya terjadi di alam sebagai Iodat dan Iodide atau kombinasi keduanya. Iod adalah padatan berkilau berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tetapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser
iodida. Iod menunjukkan sifat sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfide yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air (Subhan,2020).

Kalor iodide dapat ditentukan dengan metode spektofotometri berdasarkan reaksi reduksi oksidasi dan pembentukan kompleks Iod-amilum, dimana akan reaksi oksidasi iodide menjadi iodium dengan menggunakan oksidator persulfat. Ada beberapa senyawa yang dapat mereduksi iodide diantaranya cerium, arsen, permanganat, persulfat. Beberapa oksidator tersebut berbahaya jika digunakan
diantaranya cerium dan arsen, sedangkan permanganat tidak dapat digunakan karena berwarna ungu sehingga menganggu pembentukan kompleks. Oleh sebab itu dalam penentuan kadar iodide dengan menggunakan metode spektrofotometri
digunakan persulfat sebagai bahan oksidator, karena persulfate termasuk dalam bahan pengoksidasi kuat dan tidak berwarna sehingga tidak menganggu pembentukan kompleks Iod – amilum dalam hal itu (Nisa dkk ., 2021)

IV. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun