Uji rekatifitas senyawa asam sulfida H2SÂ
Percobaan ini pemanasan larutan disertai dengan ditutupnya mulut tabung reaksi dengan kertas saring yang telah ditetesi Pb asetat untuk mengurangi resiko gas H2S yang keluar dari pereaksian. Hidrogen sulfida merupakan suatu gas yang tidak berwarna sangat beracun mudah terbakar dan memiliki karakteristik bau telur busuk. Diperoleh hasil larutan berwarna cokelat tua disertai gas dan Pb asetat yang menutupi mulut tabung menghitam. Kertas yang menghitam merupakan hasil reaksi antara gas H2S dengan Pb asetat yang menimbulkan endapan. (Rompas, 2018).
Pada saat pencampuran parafin belerang dan asbes yang ditutupi dengan kertas timbal asetat terjadi perubahan warna pada kertas timbal asetat dan menimbulkan bau yang tidak enak dan gas H2S. Dimana H2S dapat dibuat dari FeS dan asam. Kemudian kitia mendeteksi hidrogen sulfida dengan memcampurkan FeS dengan HCl karena salah satu cara membuat gas hidrogen sulfida lebih cepat terbentuk daripada cara pertama tadi karena kita mencampurkan HCl encer yang dapat mempercepat terbentuknya gas hidrogen sulfida. (Sanjaya & Heru. 2013).
Percobaan ini mula-mula sejumlah parafin serbuk belerang dan asbes dimasukkan kedalam sebuab tabung reaksi. Kemudian dibuat kertas Pb asetat dengan cara meneteskan Pb asetat ke kertas saring dan diletakkan dimulut tabung reaksi kemudian tabung reaksi tersebut dipanaskan diatas nyala api pembakar spiritus sehingga diperoleh pengamatan kertas Pb asetat semula berwarna putih lama-lama berubah menghitam. (Sopiah, 2011).
Uji reaktifitas asam sulfat pada percobaan ini tembaga larut dalam asam sulfat pekat. Asam sulfat ini bertindak sebagai agen pengoksidasi ketika panas kemudian bereaksi dengan tembaga. Hal ini tidak sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa karena tembaga memiliki potensial elektroda standar yang positif. Maka tembaga tidak larut dalam aam klorida dan asam sulfat encer meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisia larut sesikit. (Bahri, 2012)
Pada percobaan ini kita mereaksikan logam Cu dengan asam sulfat pekat yang larutannya berwarna biru dan adanya gas atau gelombung dari logam Cu yang menandakan adanya reaksi antara logam Cu dengan asam sulfat pekat. Larutan berwarna biru karena CuSO4 bersifat hidrat dan mengandung air dan adanya endapan hitam dari tembaga yang tidak larut dalam air. Kemudian jika dikeringkan nantinya molekul air tadi akan keluar dan tinggal warna putih pada kertas yang telah dikeringkan. (Sugiarto, dkk., 2015).
 Secara praktikum
1.Uji modifikasi alotrop unsur belerang
Dilakukan dua percobaan. Percobaan pertama hasilnya yaitu belerang yang dipanaskan mencair dan menghasilkan warna kuning cerah, saat didiamkan di suhu ruang belerang yang mencair tersebut membeku kembali dan terbentuk garis-garis. Pada percobaan kedua belerang yang dipanaskan mencair dan menghasilkan warna kuning kecoklatan, saat didinginkan ke dalam es batu membeku dan menghasilkan padatan cokelat.
2.Uji reaktivitas senyawa asam sulfida (H2S)
Dilakukan dua percobaan. Percobaan pertama hasilnya yaitu pada saat pemanasan larutan berwarna kuning cerah, diperoleh gas yang terbentuk berwarna cokelat pada kertas saring, setelah pemanasan larutan berwarna kuning kecoklatan dan timbul bau menyengat. Pada percobaan kedua hasil yang didapatkan yaitu 3butir FeS ditambah dengan 10ml HCl ia larut dan timbul bau menyengat serta diperoleh gas berwarna hitam pada kertas saring.