Mohon tunggu...
Emil Bachtiar
Emil Bachtiar Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Maaf Tak Terucap, Rindu Tak Tersampaikan: Cerita tentang Hubungan Dingin Chrisye dan Jockie (3)

5 Mei 2010   13:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:23 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari cerita ini kita bisa melihat seringnya kita mengejar sesuatu dan melepaskan yang telah kita miliki. Jockie mengorbankan persahabatannya dengan Chrisye demi idealisme musiknya, yang akhirnya tidak terwujud juga. Chrisye mengorbankan persahabatannya dengan Jockie demi kehidupan keluarganya yang lebih layak, yang tidak tercapai juga, terutama pada era 80an walaupun album-albumnya meledak.  Seandainya mereka bisa menghargai satu sama lain, mungkin mereka mendapatkan semuanya.
——————-
AE memburu Jockie dan Eros, dan berhasil mendapatkan Jockie. Diawali dengan percakapan yang dingin, namun kemudian  perlahan-lahan Jockie mulai terlihat hangat. “Seharusnya kami tak perlu berpisah. Kami adalah trio yang sudah terbentuk baik. Ya, pada saat saya dan Eros memiliki cita-cita yang begitu besar dan matang untuk grup kami, Chrisye memilih jalur musik pop komersial…..”. Ketidakpuasan Jockie terhadap Chrisye tidak pernah tersalurkan dalam bentuk pembicaraan terbuka. Seperti sudah diatur dalam satu koreografi, sikap mereka sama saja, memilih menyimpan persoalan ini di hati masing-masing.

“Saya sangat menyayangi dia. Sebagai teman bermusik, sebagai seorang sahabat. Dia orang yang luar biasa……………….”

Ketika ditanya, apakah ia memiliki keinginan untuk bertemu Chrisye yang sedang sakit, Jockie menjawab cepat,”Siapa yang tidak mau. Saya ingin sekali bertemu dia………..”

Ketika AE menceritakan pertemuannya dengan Jockie pada keesokan harinya, Chrisye mendengarkan dengan raut wajah yang sangat serius dan tatapan yang terarah tanpa putus. Mimik wajahnya kadang berubah lembut pada bagian-bagian tertentu. Ketika diceritakan bahwa Jockie merindukan pertemuan dengannya, Chrisye berkaca-kaca.

“Kemarin saya ingin menyapa dia waktu buka puasa bersama Musica…………….” Suaranya lirih. “Kami sudah lama saling tidak terbuka”

Sumber
Alberthiene Endah, Chrisye Sebuah Memoar Musikal (2007)
Alberthiene Endah, The Last Words of Chrisye (2010)
Jockie di Wikipedia
God Bless di Wikipedia
Apa Kabar God Bless
Jockie mengenang Jurang Pemisah
Barong’s Band
Jockie mengenang Badai Pasti Berlalu
Jockie mengenang Chrisye
Jockie Suryo Prayogo
30 tahun album Percik Pesona

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun